Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan uneg-unegnya terkait keputusan PSSI menghentikan seluruh kompetisi sepak bola Tanah Air, termasuk Liga 1 2018.
Insiden meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, memaksa kompetisi di Tanah Air termasuk Liga 1 2018 terpaksa dihentikan sementara.
Menanggapi keputusan tersebut, Hendrar Prihadi pun sangat menyayangkan keputusan yang diambil PSSI maupun saran dari Menpora Imam Nahrawi itu.
(Baca juga: Satu Lawan Indonesia pada Penyisihan Piala AFF 2018, Jalani Tur ke Asia Selatan dan Qatar)
Sebab, klub asal daerah yang dipimpinya, PSIS Semarang sedang berjuang untuk bangkit dan berjuang pada Liga 1 2018.
"Kami baru mulai bangkit merangkak malah ada kejadian seperti itu," kata Hendrar.
"Namun, saya rasa keputusan ini harus dipahami sebagai evaluasi buat penggiat sepak bola," ujarnya.
(Baca juga: Buntut Tewasnya Haringga Sirla, Eks Pemain Persib Ini Minta The Jak Mania dan Viking Tidak Ada)
Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Jateng, Kamis (27/9/2018), dia pun berpesan ke depan sepak bola di Indonesia tidak lagi menjadi sarana saling bermusuhan.
Pesan ini juga untuk pendukung setia PSIS Semarang dari ordo Panser Biru dan Snex maupun kelompok lain.
"Pesan saya untuk suporter PSIS, jangan ditirulah hal-hal seperti itu. Risikonya besar sekali dan dampaknya negatif luar biasa," ujar Hendrar Prihadi.
(Baca juga: Kompetisi Liga 1 2018 Berhenti, Ketua Viking Persib Club Lega)
Dia pun mengajak para suporter dan masyarakat Kota Semarang dapat berbuat hal-hal positif khususnya untuk sepak bola.
"Jadi, kami happy-happy saja. Kami nonton bola, kalau PSIS menang kita seneng, jika kalah didukung supaya menang, itu aja," ujarnnya.
(Baca juga: Timnas U-16 Indonesia Harus Waspada, India Mengklaim Alami Hal Ini di Malaysia)