Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kelompok suporter Barito Putera yang tergabung dalam Barito Putera Fans Club (BPFC) memberikan komentar terkait keberadaan nomor punggung keramat 88 pada tim kebanggaannya.
Hal itu disampaikan langsung oleh sang ketua umum BPFC, Farah.
Menurut Farah, nomor punggung 88 menjadi makna penting bagi timnya meski hanya pernah dipakai oleh salah seorang pemain Barito bernama Yongki Ariwibowo.
Farah pun mendukung keputusan manajemen untuk melarang pemainnya menggunakan nomor punggung itu.
(Baca juga: Ghozali Siregar Anggap 2018 Menjadi Musim Terbaik Dalam Karier Sepak Bolanya)
"Iya kami pernah mendengar nomor 88 disarankan tidak dipakai lagi oleh pemain setelah Yongki Aribowo," kata Farah.
Dikutip BolaSport.com dari laman Banjarmasin Pos, Senin (31/12/2018), terkait nomor punggung yang dikeramatkan Farah pun menilai itu hal wajar.
Adanya nomor punggung yang dikeramatkan tersebut, menurut Farah, sekaligus sebagai bentuk apresiasi.
Angka 88 menjadi simbol hari jadi klub beralias Laskar Antasari yang terbentuk pada tahun 1988.
(Baca juga: Aktivitas Transfer PSS Sleman Sepi, BCS Lontarkan Kritik)
"Itu lumrah kami bisa memahami itu hak dari manajemen untuk mengeramatkan nomor 88," ucap Farah.
"Tentunya nomor 88 itu bisa lebih menghargai arti dari lahirnya klub kebanggaan kami ini," kata Farah.