Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Inggris, Wayne Rooney, ditangkap polisi pada Kamis (31/8/2017) waktu setempat karena terbukti mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.
Peristiwa penangkapan Rooney tersebut tak disangka mengungkap perilaku tercela sang bintang lapangan.
Saat ditangkap, Rooney ternyata tak sendiri melainkan bersama seorang perempuan bernama Laura Simpson.
Perempuan yang diketahui merupakan orangtua tunggal itu mengatakan,dirinya bertemu Rooney di sebuah bar bernama Bubble Room.
Dilansir BolaSport.com dari IB Times, ketika Simpson datang ke bar, Rooney dikatakan telah mabuk dengan teman-temannya.
"Dia terus-terusan melihat dada saya, bertanya berapa ukurannya, dan bertanya 'Apakah itu asli'?" ujar Simpson.
Simpson pun mengungkapkan bahwa ia dan Rooney sempat berciuman, berpelukan, bermesraan dan bersenda gurau.
Setelah keduanya selesai berpesta, Rooney menawarkan untuk mengantar Simpson pulang ke kediamannya.
"Saya merasa aman dengan Wayne, dia menyetir dengan baik. Kami berada di jalan selama 10-15 menit kemudian polisi menghampiri kami lalu Wayne menepi," ucap Simpson.
Pesepak bola usia 31 tahun itu ditahan polisi karena terbukti berkendara sambil mabuk, namun kini telah bebas dengan jaminan.
Penyerang Everton ini akan hadir di pengadilan Stockport pada 19 September 2017.
Meskipun mengakui bahwa malam itu adalah malam yang kacau, namun Simpson mengaku bahwa dirinya bukanlah perusak rumah tangga orang lain.
"Saya tak tahu apa yang terjadi, semua terjadi dengan cepat. Saya tak tahu apakah karena saya sangat mabuk, tapi dia tampak tak begitu mabuk bagi saya," ujar perempuan tersebut.
Istri Rooney, Coleen, yang sedang mengandung anak keempat mereka dikabarkan merasa marah dan malu akan perilaku sang suami.
Sang istri yang tengah berlibur di Mallorca itu sebelumnya dikabarkan telah memperingatkan Rooney untuk mengubah perilakunya.
Pada 2010, Rooney menjadi bahan pemberitaan setelah dikabarkan melakukan hubungan intim dengan dua mantan pekerja prostitusi sekaligus, Helen Wood dan Jenny Thompson.