Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Zlatan Ibrahimovic Hingga Kiper Timnas Muhammad Riyandi, Ini Alasan Cedera ACL Jadi Mimpi Buruk Banyak Atlet

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 13 September 2017 | 17:08 WIB
Kiper timnas u-19, Muhammad Riyandi, di mobil seusai laga Piala AFF U-18 kontra Vietnam di Stadion Thuwanna, Yangoon, Myanmar, Senin (11/9/2017) (FERRIL DENNYS/BOLASPORT.COM)

 Kabar sedih baru saja menimpa skuat garuda muda Indonesia. Kiper utama timnas u-19 Indonesia, Muhammad Riyandi, yang cedera saat laga melawan Vietnam di penyisihan grup B dipastikan tidak bisa mengikuti sisa laga piala AFF 2017.

Setelah melakukan berbagai pemeriksaan Muhammad Riyandi didiagnosis mengalami cedera ACL.

Cedera ACL sering disebut-sebut sebagai mimpi buruk para atlet karena seringnya cedera ini terjadi dan lamanya masa penyembuhan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zaffagnini et al, sekitar 90% pemain sepakbola profesional yang menjalani operasi lutut dapat kembali ke lapangan dalam kurun waktu 12 bulan.

Namun penelitian lainnya menunjukkan bahwa sekitar 60% pemain sepakbola profesional dapat kembali ke kondisi semula sebelum cedera, akan tetapi hanya 44% pemain yang dapat kembali ke lapangan untuk berkompetisi di tingkat elit.

Cedera ini pernah diderita oleh Francesco Toti, Theo Walcott, Ruud Van Nistelrooy, dan Zlatan Ibrahimovic.

Bahkan cedera ini memaksa Theo Walcott untuk melewatkan Piala Dunia 2014 dan membuat Manchester United ragu untuk memperpanjang kontraknya dengan Zlatan Ibrahimovic.

Jadi apa sebenarnya cedera ACL?

Anterior Crusiate Ligamen (ACL) merupakan salah satu dari empat ligamen utama yang ada di lutut.

Ligamen sendiri adalah jaringan ikat di dalam tubuh manusia yang menghubungkan tulang dengan tulang.

Lutut memiliki empat buah ligamen: Lateral Collateral Ligament (LCL), Media Collateral Ligament (MCL), Posterior Cruciate Ligament (PCL), dan Anterior Crusiate Ligament (ACL).


Skema lutut manusia dan ACL()

LCL dan MCL merupakan dua ligamen yang berada di sisi luar bagian kanan dan kiri lutut. Sementara itu, PCL dan ACL berada di bagian dalam lutut.

Cedera ACL biasanya terjadi ketika ACL menerima tekanan terlalu besar dari arah depan yang menyebabkan ligamen robek atu putus.

Ketika ACL rusak, maka tidak ada lagi jaringan ikat yang membatasi pergerakan lutut ke depan sehingga menyebabkan lutut dapat maju dan mundur secara abnormal.

Kondisi ini akan membuat seseorang tidak dapat berjalan dengan normal.

Bagi orang biasa yang tidak beraktivitas dengan gerakan-gerakan berat seperti berlari, lompat, menendang, dan yang lainnya, kondisi putusnya ACL ini masih bisa ditolerir.

Meski tidak normal, kaki masih dapat digunakan untuk berjalan.

Namun, bagi seorang atlet, apalagi atlet sepakbola yang harus berlari dan menendang, kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan.

Satu faktor yang membuat cedera ini semakin menakutkan adalah ACL tidak dapat beregenerasi, kerusakan ACL sifatnya permanen.

Ketika terjadi kerusakan, tubuh tidak dapat memperbaikinya secara alami.

Karena itulah operasi menjadi jalan satu-satunya cara untuk mengobati cedera ACL ini.

Guna dari operasi ACL adalah membuat jaringan ikat baru.

Biasanya, jaringan yang baru akan diambil dari jaringan ikat lain yang berada di tubuh pasien.
Jaringan ikat yang biasanya digunakan untuk membuat ACL baru adalah jaringan ikat pada hamstring.

Otot hamstring dipilih karena kemampuan regenerasinya yang sangat baik.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P