Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tim Medis Wajib Lakukan 2 Hal Penting Kala Tangani Choirul Huda, Ini Penjelasan PMI

By Nina Andrianti Loasana - Selasa, 17 Oktober 2017 | 19:50 WIB
Choirul Huda (TRIBUNNEWS.COM)

Hal ini tidak dilakukan pada Choirul Huda.

Padahal Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soegiri Lamongan, tempat Choirul Huda dirujuk, mengatakan bahwa ada kemungkinan Huda mengalami trauma leher.

Dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi mengatakan, "Sesuai analisis awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala, dan trauma leher. Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu, ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung, dan napas."

Sertifikat Khusus

Tim medis tampaknya geram terhadap beberapa pihak yang meragukan penanganan mereka saat menangani insiden Choirul Huda.

Ketua Tim Medis Persela Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo, menjelaskan bahwa mereka telah melakukan yang terbaik.

Ia menyebut penanganan yang telah dilakukan tim medis sudah sesuai prosedur yang benar.

Selain itu Budi menyebut tim media yang berada di Stadion Suraya Lamongan saat itu merupakan tim yang telah profesional dibidangnya.

Tim medis tersebut terdiri dari sepuluh anggota, delapan tandu (empat di selatan empat di utara) dan dua dokter tim, sudah memiliki sertifikat khusus.

(BACA JUGA: Kematian Choirul Huda Buat Kiper Bali United Ini Alami Trauma)