Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Banyak kutukan yang ada di dunia sepakbola, boleh percaya atau tidak namun kejadian-kejadian ini benar-benar terjadi di olahraga paling populer di dunia ini.
Di dunia Sepakbola terdapat beberapa kutukan yang masih melekat kepada tim maupun pemain.
Ada yang sudah berhasil menghilangkan kutukan tersebut namun ada juga masih lekat dengan kutukan.
Kutukan di dunia sepakbola ini biasanya berasal dari sumpah seseorang kepada tim atau kesialan yang terjadi berulang.
Berikut ini adalah lima kutukan yang ada di dunia sepakbola dilansir BolaSport.com dari Fourfourtwo.
1.Kutukan Gol Pembawa Degradasi Ryoichi Maeda
Dziś 36 urodziny obchodzi legenda nie tylko FC Tokyo, ale całego Japońskiego futbolu, Ryoichi Maeda! お誕生日おめでとうございます#fctokyo #maeda #JFA pic.twitter.com/AJB4tFfRxy
— Kamil Gala (@VamosReal_PL) October 8, 2017
Enam musim beruntun sejak musim 2007 kutukan gol Ryoichi Maeda di laga perdana membawa degradasi tim yang gawangnya dia bobol.
Kutukan ini pun menghantui tim-tim Liga Jepang.
Sejak musim 2007 hingga 2012 saat Maeda masih memperkuat Jubilo Iwata, penyerang berusia 35 tahun ini membobol gawang Ventforet Kofu, Tokyo Verdy, JEF United Chiba, Kyoto Sanga, Motedio Yamagata, dan Gamba Osaka di laga perdananya di Liga Jepang.
Enam tim tersebut secara berturut-turut terdegradsi dari kasta tertinggi Liga Jepang.
Kutukan gol Maeda akhirnya berakhir pada 2013 ketika tim yang dia bobol di laga perdana yaitu Urawa Red Diamond tidak terdegradasi dan yang justru terdegradasi adalah tim Maeda sendiri yaitu Jubilo Iwata.
2. Kutukan Zlatan Ibrahimovic di Liga Champions
Karir pemain asal Swedia ini bisa dikatakan sangat luar biasa di Liga Champions, Ibrahimovic sudah mencetak banyak gol bagi enam tim berbeda di Liga Champions yaitu Ajax, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan Juventus namun tak satupun dirinya bawa menjadi juara.
Kesialan Ibra di Liga Champions di mulai ketika dirinya pindah ke Barcelona dari Inter Milan pada tahun 2009 dengan tujuan menjuarai Liga Champions.
Barca yang saat itu menjadi juara bertahan justru gagal meraih juara Liga Champions, ironisnnya Barca justru kalah dari Inter Milan di babak semifinal yang kemudian menjadi juara di tahun tersebut.
Kemudian penyerang yang saat ini bermain untuk Manchester United ini meninggalkan Barcelona menuju AC Milan musim 2010-2011 dan di musim itu Barcelona justru sukses meraih gelar Si Kuping Besar.
Hingga saat ini Ibra belum sekalipun meraih gelar Liga Champions meski bergelimang gelar domestik.
3. Kutukan Mandulnya Harry Kane di Bulan Agustus.
Tidak ada yang meragukan ketajaman Harry Kane yang mampu menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris dua musim beruntun pada musim 2015-2016 dan 2016-2017.
Namun ada satu kutukan yang menimpa pemain Tottenham Hotspur ini yaitu dirinya tak pernah mencetak gol di bulan Agustus selama bermain di kasta tertinggi Liga Inggris.
2. Kutukan Katak Mistis Bagi Vasco da Gama
Nossas meninas do Atletismo brilharam no Campeonato Carioca Sub-23, com apoio do Comitê Brasileiro de Clubes! https://t.co/m6sNAB7cSO pic.twitter.com/96jp3rZK3V
— Vasco da Gama (@VascodaGama) October 30, 2017
Klub asal Brasil ini mendapatkan kutukan tak pernah juara selama 12 tahun, setelah pada tahun 1973 mereka berhasil mengalahkan Andarai 12-0.
Kiper klub Andarai, Arubinha kemudian mengubur katak yang disebut memiliki kekuatan mistis di kandang Vasco da Gama, stadion Sao Januriao.
Anehnya Vasco tidak pernah juara sepuluh musim kemudian setelah kemenangan atas Andarai setelah itu pihak Vasco meminta seluruh permukaan lapangan di bongkar untuk menghapus kutukan.
Dan anehnya lagi Vasco berhasil juara liga kembali sesudah permukaan di bongkar.
1. Kutukan Bela Guttman pada Benfica
Benfica dulu memiliki sosok pelatih sukses bernama Bela Guttmann. Namun sang pelatih justru dipecat setelah meminta permintaan kenaikan gajinya di tolak usai kemenangan Benfica di Final Piala Champions 1962.
Sesudah pemecatan tersebut, Bela Guttman mengutuk Benfica dalam waktu 100 tahun setelah pemecataannya Benfica tidak akan juara Eropa
Luar biasanya hal tersebut terjadi, Benfica yang mendominasi Liga Portugal tak sekalipun memenangi kejuaraam Eropa.
Terakhir Benfica mampu tampil beruntun di Final Liga Europa yaitu musim 2012-2013 dan 2013-2014.
Di musim 2012-2013 Benfica kalah adu penalti dari Sevilla sementara di musim 2013-2014 mereka harus takluk berkat gol Fernando Torres di masa perpanjangan waktu.