Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Fakta Menarik Pelatih Keturunan Indonesia, Giovanni van Bronckhorst, dari Akhiri Puasa Gelar Hingga Final Piala Dunia

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 22 November 2017 | 17:55 WIB
Pelatih Feyenoord, Giovanni van Bronckhorst, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga Grup F Liga Champions kontra Shakhtar Donetsk di Stadion Metalist, Kharkiv, Ukraina, pada 1 November 2017. (SERGEI SUPINSKY/AFP)

Giovanni Christiaan van Bronckhorst adalah seorang mantan pemain sepak bola Belanda dan saat ini tengah menjadi pelatih klub Feyenoord.

 Van Bronckhorst memiliki darah Indonesia dari sang ibu, Fransien Sapulette, yanng berasal dari Maluku.

Sementara Ayah Van Bronckhorst, Victor van Bronckhorst merupakan keturunan Belanda dan Indonesia.

Van Bronckhorst mengawali karirnya di klub asal Belanda, Feyenoord pada usia lima belas tahun.

Setelah itu, Van Bronckhorst sempat membela Rangers Fc, Arsenal, Barcelona sebelum akhirnya kembali ke Feyenoord pada 2007.

Van Bronckhorst pensiun pada 2010, dan mulai melatih Feyenoord pada 2015.

Dikumpulkan BolaSport.com dari berbagai sumber, berikut 5 fakta menarik mengenai pelatih berdarah Indonesia ini.

4. Akhiri Puasa Gelar 18 Tahun


Reaksi pelatih Feyenoord Rotterdam, Giovanni van Bronckhorst, dalam laga Liga Belanda kontra NAC Breda di Stadion Feyenoord, Rotterdam, Minggu (24/9/2017) dini hari WIB.(FEYENOORD ROTTERDAM)

Pada Mei 2017, Van Bronckhorst menukangi Feyenoord untuk mengakhiri puasa gelar juara Liga Belanda selama 18 tahun.

Feyenoord memastikan titel setelah menang 3-1 atas Heracles dalam pertandingan pekan terakhir di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Minggu (14/5/2017).

Skuad asuhan Van Bronckhorst finis di pucuk klasemen dengan koleksi 82 poin dari 34 laga. Mereka unggul cuma satu angka atas Ajax Amsterdam yang saat bersamaan mengalahkan Willem II lewat skor 3-1.

Kesuksesan ini bak pelepas dahaga bagi Feyenoord. Kali terakhir mereka menguasai Liga Belanda adalah 18 musim lalu, tepatnya pada 1998–1999.

Tak hanya mendapat trofi, kemenangan ini juga memastikan Feyenoord juga berhak atas tiket lolos otomatis ke Liga Champions musim 2017/2018.

3. Tampil 106 kali di Timnas Belanda


Pelatih Feyenoord Rotterdam, Giovanni Van Bronckhorst, tersenyum dalam konferensi pers menjelang laga Grup F Liga Champions kontra Napoli di Stadion Sao Paolo, Naples, Italia, pada 25 September 2017.(CARLO HERMANN/AFP)

Van Bronckhorst tampil pertama kali berseragam timnas Belanda pada Agustus 1996 dalam usia 21 tahun pada pertandingan kontra Afrika Selatan.

Selama karirnya Van Bronckhorst tampil sebanyak 106 kali bagi timnas Belanda.

Van Bronckhorst juga ikut membela Belanda dalam 3 Piala Dunia, yaitu pada 1998, 2006, dan 2010.

Selain piala dunia, Van Bronckhorst juga ikut bertarung bersama Belanda dalam 3 Euro, pada 2000, 2004, dan 2008.

2. Bantu Barcelona Raih Juara Liga Champion


Bek kiri FC Barcelona, Giovanni van Bronckhorst (kanan), beraksi dalam laga final Liga Champions kontra Arsenal di Stade de France, Saint-Denis, Prancis, pada 17 Mei 2006.(DAMIEN MEYER/AFP)

Van Bronckhorst bergabung besama Barcelona pada musim 2003/2004 dengan status pinjaman dari Arsenal.

Di Barcelona lah ia berganti posisi dari gelandang menjadi bek kiri.

Pada Mei 2004, Van Bronckhorst melengkapi kepindahannya ke Barcelona dengan harga transfer sebesar 2 juta Euro dalam kontrak selama 3 tahun.

Van Bronckhorst pun membantu Barcelona memenangkan La Liga pada musim 2004/2005 dengan menyumbangkan 4 gol.

Musim selanjutnya Van Bronckhorst membantu Barcelona meraih gelar Liga Champion.

Van Bronckhorst menjadi satu-satunya pemain yang dimainkan dalam semua laga Liga Champion musim itu.

1. Jadi Kapten di Final Piala Dunia


Reaksi pelatih Feyenoord Rotterdam, Giovanni van Bronckhorst, sebelum dimulainya laga Grup F Liga Champions kontra Napoli di Stadion San Paolo, Naples, Italia, pada 26 September 2017.(CARLO HERMANN/AFP)

Van Bronckhorst ditunjuk sebagai kapten tim timnas Belanda selama piala dunia 2010.

Pada laga semifinal kontra Uruguay, Van Bronckhorst mencetak gol pembuka di laga yang berakhir dengan skor 3-2 bagi kemenangan belanda ini.

Laga Final Piala Dunia 2010 antara Belanda kontra Spanyol menjadi pertandingan terakhir Van Bronckhorst sebelum pensiun.

Van Bronckhorst yang berposisi sebagai kapten digantikan padamenit ke 105 dengan Edson Braafheid.

Sayang, setelah pergantian itu, Belanda harus kalah secara dramatis melalui gol Andres Iniesta yang dicetak pada menit ke-116.

Setelah membawa Belanda ke final Piala Dunia, pemerintah Belanda memberikan Van Bronckhorst penghargaan Order of Orange-Nassau, sebuah penghargaan yang diberikan pada warga Belanda yang telah berkontribusi penting bagi masyarakat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P