Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dijadwalkan menjadi lawan tanding Timnas Indonesia dan Indonesia selection, Timnas Islandia telah tiba di Indonesia sejak Minggu (7/1/2018).
Usai tiba di Indonesia, Timnas Islandia pun langsung terbang menuju Yogyakarta guna mempersiapkan pertandingan menghadapi tim Indonesia Selection pada Kamis (11/1/2018).
Sementara pertandingan menghadapi Timnas Indonesia akan digelar pada Minggu, 14 Januari 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Namun, tahukah kamu selama berada di Indonesia Timnas Islandia ternyata sudah mengalami 3 hal yang tak menyenangkan, salah satunya karena cuaca.
Berikut tim Bolasport.com merangkum 3 hal tersebut.
3. Pesawat yang Mengalami Keterlambatan
Timnas Islandia mengalami hal tak menyenangkan ketika baru menginjakkan kaki di Indonesia.
Pasalnya, Pesawat yang membawa tim nasional Islandia ke Yogyakarta pada Minggu (7/1/2018) sempat mengalami keterlambatan.
Pesawat Garuda Indonesia no 214 dijadwalkan tiba di Bandara Adisutjipto pukul 17.35 WIB, Minggu (7/1/2018), namun pesawat tersebut mengalami keterlambatan dan akhirnya mendarat sekitar pukul 18.00 WIB.
2. Pelatih Timnas Islandia Jadi Sasaran Komersil
Pelatih Timnas Islandia, Haeimir Hallgrimsson sempat menjadi sasaran hal berbau komersil kala mengunjungi Candi Prambanan.
Hallgrimsson diminta salah satu pengunjung mengucapkan sebuah kalimat berbahasa Indonesia.
Pelatih tersebut pun berusaha memahami dan mengucapkan kalimat "Frozen bikin cepat seger," dengan terbata-bata.
(Baca juga : Demi Wanita Cantik Ini, Bambang Pamungkas Rela Ganti Profesi?)
Ia bahkan diminta mengulang kalimat tersebut hingga tiga kali.
Namun, ketika Hallgrimsson mengetahui permintaan beberapa pengunjung tersebut guna komersil, Heimir tampak tak senang dan langsung pergi.
1. Kesulitan Bernafas Karena Perbedaan Cuaca yang Mencolok
Para pemain Timnas Islandia yang biasanya menghadapi cuaca dingin, tampak merasa tak biasa kala menemui cuaca di Indonesia yang begitu panas.
Pasalnya, cuaca paling panas di Islandia berkiar di suhu 17-20 derajat, sementara di Indonesia bisa mencapai 28-30 derajat.
Hal tersebut terlalu panas dan lembab untuk Timnas Islandia.
Keadaan cuaca yang berbeda ini pun diakui pelatih fisik Islandia, Sebastian Boxleitner membuat skuat timnas Islandia kesulitan untuk bernapas.