Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisah insiden penyerangan atlet figure skating, Nancy Kerrigan, menjelang ajang Olimpiade Musim Dingin Lillehammer 1994 sukses diangkat ke layar lebar lewat film biopik berjudul I, Tonya.
I, Tonya yang dirilis di bioskop Amerika Serikat pada (8/12/2017) ini menceritakan tragedi yang terjadi 24 tahun yang lalu itu dari sudut pandang sosok yang dianggap antagonis dalam peristiwa tersebut, Tonya Harding.
Harding didakwa bersalah karena dianggap terlibat dalam penyerangan Kerrigan yang direncanakan oleh Jeff Gilooly (mantan suami Harding) dan Shawn Eckhardt (bodyguard Harding).
Tonya Harding sendiri merupakan seorang figure skater yang menjadi pesaing Nancy Kerrigan di tim nasional Amerika Serikat.
Film I, Tonya ini dapat dikatakan berhasil setelah mampu menjadi nomine dan bahkan menyabet beberapa piala pada ajang penghargan bergengsi (di antaranya adalah Golden Globes dan Critics Choice Awards).
(Baca Juga : Mengenal Tonya Harding dan Kisah Menariknya yang Diangkat Dalam Film I, Tonya)
Pada saat I, Tonya menuai kesuksesan, komentar dari Nancy Kerrigan pun menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh media.
Namun, perempuan yang saat ini berusia 48 tahun itu menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut tentang film tersebut.
"Tidak saat ini. Saya tidak memiliki apapun untuk dikatakan. Saya belum menyaksikan apapun," kata Kerrigan dikutip BolaSport.com dari Boston Globe.
"Saya sedang sibuk karena menghadiri kejuaraan nasional minggu ini, jadi saya tidak sempat menyaksikan Golden Globes. Saya belum menonton filmnya."
Today In History 1994: Skater, Nancy Kerrigan is attacked, when a man attempts to break her knees with a club, just 2 days before Olympic Trials. It was later learned that is was Kerrigan’s rival, Tonya Harding, also up for the Olympic spot, that hired the man to attack her pic.twitter.com/XSTEuaXzW1
— Stonewall Jackson (@1776Stonewall) January 6, 2018
Nancy Kerrigan pun ditanyai pendapatnya tentang sosok Tonya Harding, yang digambarkan dalam film I, Tonya tidak bersalah sepenuhnya dalam insiden itu.
"Pada titik ini, akan lebih mudah dan baik untuk menganggap ini bukan bagian dari hidup saya."
"Saya adalah korban. Itu adalah peran saya dalam keseluruhan kisah ini," kata Nancy Kerrigan.
Nancy Kerrigan akhirnya berhasil tampil pada Olimpiade Musim Dingin Lillehammer 1994 dan bahkan sukses meraih medali perak.
Uniknya, Kerrigan pun memutuskan pensiun pada tahun yang sama padahal saat itu baru menginjak usia 25 tahun.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on