Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi solidaritas ditunjukkan para pemain Ajax Amsterdam dan Feyenoord Rotterdam pada laga yang digelar pada, Minggu (21/1/2018) di Stadion Feyenoord.
Sebelum pertandingan dimulai, kedua kesebelasan mengenakan kaos bertuliskan "Sterkte Willem" yang berarti, Willem yang kuat.
Penggunaan kaos tersebut merupakan bentuk dukungan moril bagi salah satu legenda sepak bola Belanda, Willem van Hanegem.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, mantan pemain Timnas Belanda era 1970-an tersebut tengah berjuang melawan kanker prostat.
(Baca Juga: Legenda Sepak Bola Belanda Berjuang Lawan Kanker Ganas)
Sterkte Willem!#Klassieker #ajafey pic.twitter.com/4v4azRo2Y8
— AFC Ajax (@AFCAjax) January 21, 2018
Aksi solidaritas para pemain Liga Belanda tersebut sampai mengundang perhatian dari putri Willem yang bernama Alies van Hanegem.
Lewat akun Twitter miliknya, Alies mencurahkan rasa harunya pada aksi solidaritas itu.
Dirinya menyadari betapa besar sosok ayahnya di mata para pencinta sepak bola Belanda.
"Ini membuktikan lagi seberapa besar Anda sebenarnya, merinding dan air mata,"
Dit bewijst maar weer eens hoe groot je eigenlijk bent ..... kippenvel en tranen #ajafey
— Alies (@hanegem10van) January 21, 2018
Momen tersebut kemudian juga diunggah oleh akun Twitter resmi milik Ajax dan Feyenoord.
Sebelum berjuang melawan kanker, Willem van Hanegem pernah menjadi salah satu pemain bintang di Belanda.
Willem menjadi bintang saat Feyenoord mengalahkan Celtic di final Piala Eropa 1970.
Kemenangan tersebut menjadikan Feyenoord sebagai klub Belanda pertama yang berhasil menjuarai Piala Eropa.
Sterkte, Willem! #ajafey #Klassieker pic.twitter.com/nrA7cDpR7O
— Feyenoord Rotterdam (@Feyenoord) January 21, 2018
Pada masa mudanya, Willem dijuluki dengan sebutan De Kromme.
Julukan tersebut disematkan berkat kecepatan lari, teknik tekel, passing, dan kemampuannya membaca permainan lawan.
Dirinya juga menjadi pemain kunci saat melawan Jerman Barat pada final Piala Dunia 1974.
Naas, saat itu Belanda harus mengakui ketangguhan Jerman Barat saat kalah dengan skor 1-2.
Melanjutkan karier sebagai pelatih, Willem tetap setia dengan Feyenoord.
Dirinya berhasil membawa Feyenoord menjuarai Liga Belanda pada 1993 silam.
Selain itu, Willem juga sempat membawa Feyenoord pada masa kejayaan dengan memenangi beberapa kejuaraan lokal di Belanda.
(Baca Juga: Laga Olympique Lyon Vs PSG Beri Penghormatan bagi Chef Kenamaan Prancis yang Meninggal Dunia)