Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gempa tektonik berkekuatan 6,1 skala richter terjadi Selasa (23/1), siang pukul 13.34 WIB, di Samudra Hindia Selatan Jawa, di dekat Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten.
Gempa tersebut bahkan sempat membuat aktivitas di beberapa daerah terganggu, termasuk di Ibukota DKI Jakarta.
Fenomena gempa memang menimbulkan trauma pada beberapa orang, salah satunya mantan gelandang Manchester United, Shinji Kagawa.
Kagawa merupakan salah satu korban gempa Kobe, salah satu gempa paling mengerikan yang terjadi di Jepang.
Gempa Kobe terjadi pada 23 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 Januari 1995.
(Baca Juga: Gagal Pindah ke Real Madrid, Harga Kiper Ini Naik 4X Lipat!)
Saat itu, pemain berkebangsaan Jepang ini baru berusia lima tahun.
"Saya mengalami bencana itu dan masih mengingat dengan jelas apa yang terjadi serta hal yang menyertai bencana itu. Sangat menghancurkan hati," kata Kagawa dikutip BolaSport.com dari Kyodo News.
Saat melakoni wawancara dengan media Jepang pada tahun 2015 silam, gelandang yang kini membela Borussia Dortmund ini pun menceritakan kronologi yang ia alami saat itu.
(Baca Juga: Dibanding Bek Paling Produktif di Liga Inggris, Calon Bek Baru Chelsea Ternyata Lebih Baik)
"Saya sedang tidur. Ayah mendatangi kamar tidur saya sambil berusaha mencegah lemari agar tidak jatuh menimpa saya. Kondisi rumah kami tidak terlalu rusak," ujar Kagawa.
"Tetapi, butuh waktu lama untuk memperbaiki saluran air minum dan gas. Kami harus mandi di kamar mandi umum dan mengambil air dari pusat persediaan air, padahal cuaca sangat dingin," ucap sang pemain menambahkan.
Gempa Kobe merupakan salah satu gempa terparah yang dihadapi Jepang pada saat itu.
Dilansir BolaSport.com dari pemberitaan Kompas.com, Sebanyak 6.434 orang tewas dan 40.000 orang terluka dalam gempa yang berlangsung selama 20 detik tersebut.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on