Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setiap selesai melesai melakukan olahraga, seseorang biasanya merasakan lapar.
Selesai berolahraga pagi namun tidak sempat mencicipi sarapan? Bila jadi kebiasaan, ini justru bisa menimbulkan masalah.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, Victor Self, instruktur kebugaran di Flywheel Sports, mengatakan bahwa makan dalam kurun satu jam setelah olahraga adalah cara yang baik untuk memulihkan kondisi tubuh setelah beraktivitas dan mendapatkan energi kembali.
Susan Besser, spesialis pengobatan keluarga, mengatakan bahwa menunda makan sebentar setelah berolahraga memang tidak akan banyak merugikan Anda. Tapi jika terbiasa melewatkannya, ini berpotensi menyebabkan turunnya kondisi kesehatan dan kemampuan olahraga Anda.
"Efek ini memang tidak terjadi secara langsung. Ini masalah kumulatif, jadi hanya melewatkan satu kali makan tidak akan berdampak langsung," ucapnya.
(Baca juga: Tak Lagi Menjalin Hubungan dengan Gavin Kwan Adsit, Erika Carlina Gencar Berdiet)
Tapi, jika Anda berolahraga di pagi hari khususnya dan kemudian tidak makan selama beberapa jam, tubuh Anda tidak memiliki cadangan energi untuk digunakan. Ini berarti tubuh akan menunggu Anda mengisinya kembali dengan nutrisi yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan.
Jika menjadi kebiasaan, inilah yang terjadi jika Anda tidak makan setelah berolah raga dalam jangka waktu lama.
1. Gula darah rendah dan merasa pusing
Susan Besser mengatakan jika kita berolahraga di pagi atau sore hari tanpa makan dan mengisi kembali energi setelahnya, "tubuh Anda akan menghemat energi".
Tubuh akan mengambil cadangan glikogen. Glikogen ini berfungsi untuk menjaga kestabilan gula darah dan akan terisi kembali saat kita makan. Tapi, hal ini membutuhkan waktu, sehingga bisa terjadi perubahan pada metabolisme tubuh.
"Karena otak mencoba menghemat energi, ia terpaksa memperlambat beberapa fungsinya," kata Susan Besser.
Jika otak kehabisan gula, ia tidak bisa langsung menggantinya dengan sumber lain, jadi fungsinya menurun . Oleh karena itu kita bisa merasa pusing atau bahkan pingsan jika kita tidak makan beberapa saat.
2. Otot tidak akan terbentuk dan kram
Susan menjelaskan jika tubuh kehabisan glikogen, tubuh akan mencari sumber energi lainnya. Ini bisa berupa lemak atau, jika tidak ada lemak, maka akan beralih ke otot.
Jika tubuh mencari cadangan energi pada otot, ini berpotensi untuk menghilangkan massa otot dan membuat otot menjadi lemah.
Jika Anda berkeringat banyak, Anda mungkin juga kehilangan satu ton elektrolit, yang bisa menyebabkan kram otot. Tentu saja olahraga yang Anda lakukan tidak akan mendatangkan manfaat apapun.
3. Dehidrasi
Jika Anda tidak makan atau minum, Anda akan mengalami dehidrasi setelah berolahraga. "Berolahraga dengan keras, bahkan dalam kondisi optimal (tidak dalam cuaca panas yang ekstrim, misalnya) menyebabkan peningkatan keringat dan hilangnya cairan tubuh," ucap Susan Besser.
Jika cairan yang hilang tidak digantikan, hal itu dapat mengganggu keseimbangan elektrolit. Inilah yang menyebabkan aritmia jantung atau palpitasi pada kasus yang parah, karena tubuh membutuhkan elektrolit agar jantung dan otot berfungsi dengan baik.
"Tapi ini tidak akan terjadi kecuali Anda memang kekurangan gizi kronis dan kemudian memaksa tubuh untuk berolahraga. Atau jika Anda mengkonsumsi obat diuretik yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit," ucap Susan Besser.
Yang jelas, tubuh perlu terhidrasi dengan baik. "Air putih saja sudah cukup. Anda tidak terlalu memerlukan minuman elektrolit kecuali jika melakukan rutinitas olahraga yang sangat lama dalam cuaca atau suhu yang sangat panas," ucapnya.
Victor Self juga menjelaskan bahwa kita juga perlu mengkonsumsi air sebelum berolahraga. Ini bertujuan agar tubuh tetap dalam kondisi terhidrasi untuk siap berkeringat.
Intinya, jika Anda melakukan banyak aktivitas dan olahraga, jangan lupa makan dan minum untuk mengganti energi yang keluar dan mempercepat pemulihan otot. Dengan catatan, pilihlah makanan sehat dan dalam porsi tidak berlebihan.