Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Isaac Popo memiliki idola tak biasa di dunia sepak bola yang ia gemari.
Isaac Popo adalah bocah 14 tahun dari negara miskin Afrika, Liberia.
Jika pada umumnya bocah yang menggemari sepak bola mengidolai pemain, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Isaac justru mengidolai seorang wasit.
Eks wasit Premier League, Howard Webb, menjadi sosok yang Isaac gila-gilai.
Menurut BBC yang dinukil BolaSport.com, sejak kecil Isaac langsung tertarik sebagai pada profesi wasit ketimbang pemain sepak bola.
Seragam AC Milan, Mimpi Besar Davide Astori yang Tak Pernah Terwujud Hingga Ajal Menjemput https://t.co/3jlxaHN32F
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Maret 2018
Ketertarikan Isaac terhadap wasit diketahui oleh Pelatih sepak bola bernama Timothy Kromah alias Gapsi.
Bocah kelahiran kota Gbarnga, Liberia itu menonton sebuah latihan sepak bola di sebuah rumah singgah untuk anak-anak miskin.
Kebetulan Gapsi merupakan pelatih di tempat tersebut.
Gapsi tengah mengawasi anak-anak asuhnya berlatih dalam sebuah pertandingan dan berperan sebagai wasit.
(Baca Juga: Kedatangan Jorge Pereyra Diaz Akan Buat Persib Hadapi Masalah Serupa dengan Persija)
Isaac kemudian berdiri di pinggir lapangan, sambil membawa sebilah kayu pendek dengan selembar plastik.
Bocah yang kala itu berusia sembilan tahun itu bertingkah bak seorang hakim garis.
Setiap kali terjadi pelanggaran maupun bola keluar dari lapangan, Isaac langsung mengangkat kayu itu tinggi-tinggi, seolah kayu tersebut adalah bendera hakim garis.
Gapsi tertarik dan menemui Isaac setelah latihan.
(Baca Juga: Biang Kerok Keributan di Ruang Ganti Real Madrid Pernah Ditolak Manchester United karena Kepala Besar)
Isaac menceritakan kondisi keluarganya sembari berlinang air mata.
Sebab sang Ibu seorang penyandang disabilitas dan mengalami lumpuh, sementara sang Ayah telah tiada.
Gapsi lalu meminta Isaac untuk datang ke latihan pada esok harinya.
"Bocah ini, mulai hari ini akan jadi wasit. Kalau ada yang tak menghormati dia, kalian semua tak menghormati aku," ujar Gapsi kepada para anak didiknya.
Kronologi Meninggalnya Davide Astori, Pertanda Buruk Muncul Saat Sarapan https://t.co/1hxIb86Yl0
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Maret 2018
"Semua yang dia putuskan harus kalian hormati, atau kalian keluar dari tim," ucapnya kembali menegaskan.
Kemampuan Isaac terus berkembang, hingga ia diperbolehkan memimpin laga orang dewasa.
Nama belakangnya, Popo, merupakan julukan berkat suara peluithnya yang khas.
Isaac mengatakan kepada Gapsi bahwa ia mengidolai Howard Webb.
(Baca Juga: Persib Bandung Penuhi Harapan Wasit yang Juga Bobotoh Ini)
Cerita tentang Isaac akhirnya terdengar hingga ke telinga Howard Webb.
"Ini adalah cerita yang menakjubkan dan saya sangat tergerak," kata Howard Webb.
"Saya menghabiskan beberapa minggu di Nigeria untuk bekerja di FIFA pada tahun 2009 dan saya tahu tentang obsesi sepak bola Premier League di Afrika Barat, tapi sulit dipercaya bahwa seseorang seperti Isaac pernah mendengar tentang saya, apalagi menjadikan saya sebagai teladannya," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Tega! Neymar Alami Retak Tulang, Sang Lawan Justru Mencerca)
Wasit asal Inggris itu tersentuh dan mengirim kado sebagai bentuk dukungan terhadap Isaac Popo.
Di dalam kado tersebut ada salah tiga warisan yaitu seragam wasit resmi milik Howard Webb, salinan catatan kartu, dan sebuah surat berisi harapan terbaik terhadap Ishak dan karier wasitnya.
Howard Webb juga mengirim kartu kuning asli yang pernah dia gunakan di Final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, antara Belanda dan Spanyol.
Fruits of our labours! The BBC website version of the Isaac Popo story is now here https://t.co/TagNYCICku Thanks again @HowardMWebb #Liberia #football #referee
— Ged Naughton (@GedNaughton) 2 Maret 2018
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on