Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nasib buruk dialami oleh geladang Paris Saint-Germain, Hatem Ben Arfa.
Ben Arfa berada dalam posisi yang tidak baik, dia selalu berada dalam cadangan, setelah beberapa waktu lalu berselisih dengan sang pelatih, Unai Emery
Padahal, 5 April mendatang tepat setahun dia berada dibawah asuhan Unay Emery.
Kabar konflik tersebut tidak mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Ben Arfa sering mengalami konflik hampir di setiap klub yang dibela, salah satunya Newcastle United.
(Baca Juga: Paul Pogba: Lionel Messi Sangat Kecil bagi Saya)
Kali ini berbeda, sebab ada rasa sakit yang lebih parah dirasakan Ben Arfa dalam konflik ini.
Hal tersebut tidak lepas dari kecintaan Ben Arfa terhadap PSG.
Bahkan pemain asal Prancis itu mengidolai PSG sejak kecil.
Setelah Spanduk Hinaan, Egy Maulana Perlu Bersiap Menerima Sambutan ala Pelahap Maut di Film Harry Potter https://t.co/OT1QNmrdwa
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 18 Maret 2018
Vincent Koziello, mantan koleganya di Nice mengatakan, "Dia mencoba yang terbaik di PSG, klub itu ada di hatinya, saya pikir dia akan menyesal apabila tidak melakukan dengan baik sebelum kariernya selesai."
Sementara itu Unay Emery lebih sering memasang Adrian Rabiot dan Javier Pastore di lini tengah.
Gelandang Barcelona dan Real Madrid Tak Ada Apa-apanya Dibanding Manusia Rp 1 Triliun Ini https://t.co/kiaVqLXr6H
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 20 Maret 2018
Bahkan di tengah krisis cedera, Emery lebih berminat untuk memasang Timothy Weah, dari PSG B.
Timothy Weah merupakan putra dari George Weah, mantan penyerang PSG yang sekarang menjadi Presiden Liberia.
Diabaikan oleh klub terbesar yang notabene ada di negara kelahiranya, betapa sakitnya hati Ben Arfa saat ini.