Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, baru saja menyatakan kekaguman mendalam pada pemain Persib Bandung, Michael Essien.
Jose Mourinho menjalin hubungan akrab dengan Essien semenjak pertemuan mereka di Chelsea pada tahun 2004 saat Mou menjabat manajer The Blues.
Kekaguman Morinho pada Essien diwali saat melihat kesederhanaan gelandang berdarah Ghana tersebut.
Pelatih berusia 55 tahun tersebut pun tak hanya mengaggap Essien sebagai pemain, tapi sebagai anak.
“Dia (Essien) bukan pemain saya, dia anak saya, saya adalah ayahnya yang berkulit puth,” ungkap Mourinho sebagimana dilansir BolaSport.com dari Stadium Astro.
(Baca Juga: Pemain Uzbekistan yang Berbahaya di Mata Bima Sakti)
Terlebih, pelatih berjuluk The Special One ini juga sempat dibawa Essien ke rumahnya di Ghana dan melihat lingkungan tempat ia dibesarkan.
"Dia mungkin yang membawa saya ke rumahnya, ke rumah aslinya. Dia membawa saya ke tempat di mana dia dilahirkan, ke jalan-jalan di mana dia bermain sepak bola sebagai anak-anak," kata Mourinho.
Essien juga memperkenalkan Mourinho kepada ibunya di Ghana.
"Bertemu ibunya, teman-teman dan bertemu semua orang yang tumbuh bersamanya di Ghana," jelas Mou dengan terharu.
Lebih jauh lagi, Essien sukses membuat pelatih Manchester United saat ini tersebut jatuh cinta dengan Ghana.
"Dia membuatku jatuh cinta dengan negara itu." tegas Mou.
Kekaguman Mourinho pada Essien pun semakin mendalam semenjak saat itu.
(Baca Juga: Begini Pujian Setinggi Langit Pelatih Timnas Korea Utara untuk Para Pemain Garuda Muda)
Mourinho mengakui bahwa setelah itu dia lebih mengerti latar belakang di balik mentalitas luar biasa Essien.
"Sebagai pemain Michael siap untuk apapun. Ia siap mati untuk rekan setimnya, untuk klub, dan untuk manajer," ucap Mourinho.
Mourinho juga mengatakan bahwa ketika Essien bermain di Real Madrid di bawah asuhannya, pemain berusia 35 tahun tersebut tetap berjuang keras untuk bermain meski lututnya hancur.
"Meski ia sangat menderita saat itu, Michael menjalaninya dengan senyuman. Ia banyak tersenyum dengan matanya," ucap Mourinho.
"Saya mencintai banyak pemain saya, tapi Michael masuk dalam podium (di antara pemain-pemain yang saya cintai)," tutup Morinho.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on