Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tahukah kamu jika olahraga bisa memperbaiki gejala depresi seperti mood yang buruk, kurangnya ketertarikan pada aktivitas-aktivitas dan perasaan sebagai pribadi yang tidak berharga?
Brett Gordon, peneliti pascasarjana di Departemen Pendidikan Fisik dan Olahraga di University of Limerick, Irlandia melakukan sebuah studi.
Studi yang dipublikasikan pada journal JAMA Psychiatry, menemukan bahwa resistance exercise training (RET), seperti angkat beban dan latihan kekuatan mampu secara signifikan mengurangi gejala depresi.
Namun, karena program latihan kekuatan sangat luas cakupannya, Gordon mengatakan pihaknya tak secara spesifik menyarankan satu olahraga.
[TERPOPULER] Berkat Mohamed Salah, Media Internasional Ingin Tahu Apa Arti Sujud https://t.co/5obKFrEpRe
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 Mei 2018
Ia merekomendasikan untuk mengikuti anjuran The American College of Sport Medicine, yaitu melakukan latihan kekuatan setidaknya dua hari dalam seminggu dengan 8-12 repetisi dari 8-10 jenis gerakan.
Di saat studi menunjukkan efek signifikan olahraga kekuatan untuk menangani depresi, banyak bukti bahwa aktivitas fisik lainnya juga mampu mengurangi gejala depresi, seperti olahraga aerobik, kardio dan yoga.
Tentu saja, hal-hal yang mengganggu kesehatan mental sangatlah kompleks.
Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan https://t.co/4BA3bauJek
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 Mei 2018
Olahraga angkat beban saja mungkin tidak cukup untuk menghilngkan keseluruhan depresi.
Selain itu, mungkin akan sulit mengumpulkan energi atau motivasi untuk berolahraga jika kita masih susah payah bergulat dengan depresi.
Meski begitu, Gordon meyakini bahwa angkat beban dan latihan kekuatan tetap bisa menjadi cara untuk memperbaiki kesehatan mental.
(Baca Juga: Jennifer Bachdim Tunjukkan Pose Seksi Saat Liburan di Pulau Menjangan yang Bikin Netizen Jadi Gagal Fokus)