Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika buka puasa adalah menyantap gorengan, mulai dari bakwan, risol, tempe goreng, tahu goreng, dan lainnya.
Namun, di balik kelezatannya, tersimpan dampak buruk bagi kesehatan jika kita sering buka puasa dengan gorengan.
Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.
Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.
Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.
Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk memproses zat gizi lain.
(Baca Juga: Ngeri! Seperti Ini Media Asing Beritakan Kemenangan Setengah Lusin Persipura atas Madura United)
Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang.
Akibatnya, kita akan menambah makan gorengan lagi dan lagi dan menyebabkan terlalu banyak makan. Kadang mungkin kita tidak sadar sudah memakan gorengan berapa potong.
bagi mereka yang memiliki saluran pencernaan sensitif, gorengan juga dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heartburn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas).