Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setelah Frank de Boer 5 Pelatih Top Liga Inggris Ini Terancam Didepak dari Klubnya Masing-masing

By Taufan Bara Mukti - Senin, 11 September 2017 | 22:44 WIB
Reaksi Frank de Boer (kiri) dalam partai Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, 10 September 2017. (PAUL ELLIS / AFP)

Manajer Crystal Palace, Frank de Boer, resmi dipecat setelah mendapat hasil buruk di empat pertandingan pertama Liga Inggris 2017-2018.

Crystal Palace berada di peringkat dua terbawah klasemen Liga Inggris pekan ke-4.

Palace mendapat 4 kekalahan beruntun tanpa sekalipun mencetak gol ke gawang lawan.

Pada pekan pertama, Palace ditekuk oleh tim promosi Huddersfield Town di depan publiknya sendiri dengan skor 0-3.

Selanjutnya, Palace tak mampu berbuat banyak dan harus menelan 3 kekalahan lagi secara beruntun.


Reaksi Frank de Boer (kiri) dalam partai Liga Inggris antara Crystal Palace melawan Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, 10 September 2017.(PAUL ELLIS / AFP)

Palace harus menyerah dari Liverpool (0-1), Swansea City (0-2), dan Burnley (0-1).

Usai laga kontra Burnley, De Boer pun harus melepaskan jabatan sebagai pelatih Crystal Palace.

Baca Juga: Dipecat Crystal Palace, Ada Apa dengan Frank de Boer?

 

De Boer menjadi pelatih pertama yang dipecat di kompetisi Liga Inggris musim ini.

Selain De Boer, 5 nama pelatih beken Liga Inggris ini juga terancam dipecat karena menuai hasil buruk di beberapa pertandingan.

Baca Juga: Pemecatan Kilat Frank de Boer - 85 Hari di Inter Milan, 77 Hari di Crystal Palace

 

Berikut ini adalah 5 pelatih yang berpotensi angkat kaki menyusul Frank de Boer:

1. Paul Clement (Swansea City)
Pelatih yang baru saja melatih Swansea City ini terancam dipecat karena menelan dua kekalahan dari empat pertandingan awal Liga Inggris.

Bahkan Paul Clement tak mampu membawa The Swans mengungguli tim promosi, Newcastle United.

Meski telah mendapatkan Renato Sanches dari Bayern Muenchen dan mengembalikan Wilfried Bony dari Manchester City, namun performa Swansea tak kunjung membaik.

Bukan sebuah hal mustahil jika ia akan segera menyusul Frank de Boer jika satu kali lagi gagal mempersembahkan kemenangan.


Ekspresi manajer Swansea City, Paul Clement, saat memberikan instriksi kepada para pemainnya dalam pertandingan Liga Inggris 2016-2017 menghadapi Sunderland di Stadium of Light, Sunderland, Inggris, pada 13 Mei 2017.(SCOTT HEPPEL / AFP)

2. Eddie Howe (Bournemouth)
Eddie Howe telah melatih Bournemouth sejak 2012 hingga saat ini.

Performa Bournemouth bersama Howe musim ini jauh dari kata memuaskan.

Musim lalu, Bournemouth hanya finis di peringkat ke-9 dengan 46 poin.

Musim ini Bournemouth justru tampil makin buruk, mereka kalah di empat laga secara beruntun.


Pelatih Bournemouth, Eddie Howe, memberi tepuk tangan ke para fans usai laga kontra Portsmouth di Piala FA, 30 Januari 2016.(ADRIAN DENNIS/AFP)

3. Craig Shakespeare (Leicester City)
Mantan asisten pelatih di Leicester City itu ditunjuk untuk naik jabatan menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat musim lalu.

Menggantikan Ranieri, Craig Shakespeare sempat membuat publik The Foxes puas karena berhasil terhindar dari jurang degradasi.

Ia berhasil membawa Jamie Vardy dkk finis di peringkat 12 setelah terseok-seok saat ditangani Ranieri.

Musim ini ia hanya berhasil mempersembahkan satu kemenangan dari empat pertandingan awal Liga Inggris.


Ekspresi Manajer Leicester City, Craig Shakespeare, seusai pertandingan Liga Inggris 2016-2017 menghadapi Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pada 13 Mei 2017.(ANTHONY DEVLIN / AFP)

4. Rafael Benitez (Newcastle United)
Sukses membawa Newcastle United promosi ke kasta tertinggi, tak membuat Rafael Benitez bebas dari ancaman.

Musim ini Newcastle harus menerima kekalahan di dua laga pertama Liga Inggris.

Newcastle bahkan tak berkutik ketika ditundukkan tim promosi, Huddersfield Town.

Beruntung bagi Benitez, pada pertandingan pekan ke-4 kemarin Newcastle berhasil menundukkan Swansea City dengan skor tipis 1-0.


Manajer Newcastle United, Rafael Benitez, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga perempat final Piala Liga Inggris kontra Hull City di Stadion KCOM, Hull, pada 29 November 2016.(LINDSEY PARNABY/AFP)

5. Slaven Bilic (West Ham United)
Sempat melakukan gebrakan dengan memboyong beberapa nama besar ke tim, Slaven Bilic sempat menghadirkan asa bagi para pendukung West Ham United.

Namun performa yang ditunjukkan anak asuh Bilic tak memuaskan sama sekali.

Setelah dikalahkan Manchester United di pekan pertama, The Hammers harus menelan kekalahan kedua dari Southampton pada pertandingan berikutnya.

Pemain-pemain baru yang dibeli oleh Bilic seperti Javier Hernandez, Marko Arnautovic, Pablo Zabaleta, dan Joe Hart tak mampu memenuhi ekspektasi yang dibebankan kepada mereka.


Manajer West Ham United, Slaven Bilic, menunjukkan ekspresi kecewa seusai kalah dari Manchester City dalam laga babak ketiga Piala FA di Stadion London, Inggris, 6 Januari 2017.(JUSTIN TALLIS/AFP)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P