Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Karier Berliku Maurizio Sarri Tak Seberat Pekerja Pabrik yang Harus Bangun Jam 6 Pagi

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Senin, 6 Agustus 2018 | 16:50 WIB
Maurizio Sarri berbicara kepada media saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Chelsea di Stamford Bridge, London, 18 Juli 2018. (TOLGA AKMEN / AFP)

Perjalanan panjang Maurizio Sarri untuk menjadi pelatih top menurutnya sama sekali bukan ujian hidup yang berat.

Maurizio Sarri memang memiliki perjalanan yang sangat panjang sebelum kini diakui sebagai salah satu pelatih top di Eropa.

Sarri sempat melatih tim-tim amatir pada tahun 1990 sampai 2001 sambil bekerja sebagai pegawai di sebuah bank Italia.

Ia memulai kariernya di klub Stia yang berlaga di kasta kelima liga amatir Italia, atau kasta kedelapan secara keseluruhan dalam piramida sepak bola Italia.

(Baca juga: Kegilaan Eks Pelatih Timnas Argentina di Liga Inggris, Pemain Disuruh Memungut Sampah Selama 3 Jam)

Pada tahun 2001, di usia awal 40-an, Sarri kemudian memutuskan untuk keluar sepenuhnya dari bank dan menjadi pelatih profesional.

Klub Sansovino, pekerjaan ketujuhnya sebagai pelatih, yang membuatnya berubah menjadi pelatih profesional pertama.

Butuh waktu bertahun-tahun pula untuk Sarri bisa masuk ke Supercorso at Coverciano, sekolah kepelatihan elit di Italia.

Ia kemudian bisa melatih tim Serie B, Arezzo, menggantikan Antonio Conte pada 2006, itupun hasilnya tak bisa dibilang istimewa.


Ekspresi pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, dalam laga International Champions Cup kontra Inter Milan di Stadion Allianz Riviera, Nice, Prancis pada 28 Juli 2018.(VALERY HACHE/AFP)

(Baca juga: Si Pemuja Pengulangan Itu Bernama Maurizio Sarri)

Pada 2011, Sarri masih melatih klub Sorrento di kasta ketiga.

Meski begitu, menurut Sarri, perjalanan kariernya ini bukanlah hidup yang berat.

"Hidup yang berat itu bangun jam enam pagi untuk pergi bekerja ke pabrik," ujar Sarri dilansir BolaSport.com dari The Times.

Mungkin, Sarri mengatakan hal itu merujuk pada ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi Crane di pabrik.

Pada 2012, tahun ke-23 dalam karier kepelatihannya, Sarri menjadi pelatih Empoli di Serie B.


Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, tersenyum dalam konferensi pers di Chelsea FC Cobham Training Ground, Stoke D'Abernon, Inggris pada 3 Agustus 2018.(DANIEL LEAL-OLIVAS/AFP)

(Baca juga: Kisah Maurizio Sarri, Pelatih Modern yang Masih Percaya Takhayul)

Ini adalah awal Sarri dikenal dunia saat membawa Empoli promosi ke Serie A sebelum kemudian direkrut Napoli pada 2015.

Kini bersama Chelsea, Sarri bisa dibilang sudah menjadi salah satu pelatih paling top di Eropa.

(Baca juga: 5 Hal yang Kita Pelajari dari Kemenangan Manchester City atas Chelsea)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P