Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks pemain Newcastle United Shaka Hislop, menilai bahwa Jerome Boateng adalah opsi dengan kapabilitas yang tak sekadar mengisi pos bek tengah Manchester United.
Pelatih Manchester United Jose Mourinho, disebut-sebut masih menginginkan satu bek tengah baru, sebelum transfer Liga Inggris ditutup pada Kamis (9/8/2018) pukul 17.00 Waktu Inggris.
Setelah dikabarkan mengalami kebuntuan untuk Toby Alderweireld, Yerry Mina dan Harry Maguire, kini muncul satu nama bek sentral berpengalaman yang baru-baru ini santer terdengar.
Ia adalah pilar timnas Jerman milik Bayern Muenchen, Jerome Boateng.
(Baca Juga: Lini Depan Arsenal Sesak, Striker Asal Spanyol Ini Kian Dekat Menuju ke West Ham United)
Mendatangkan Jerome Boateng ke Theater of Dreams pun didukung oleh kiper legendaris Newcastle United, Shaka Hislop.
Sebab Hislop percaya bahwa Tim Setan Merah tak hanya membutuhkan seorang berkompetensi pemain belakang, akan tetapi seorang yang berjiwa kepemimpinan. Hal itu menurutnya tercermin pada sosok Jerome Boateng.
"Manchester United butuh bek tengah, di samping itu mereka juga butuh sosok pemimpin di pos bek sentral," ujar Shaka Hislop dikutip BolaSport.com dari laman Daily Express.
"Mungkin Boateng dulu bukan bek tengah, tetapi ia mungkin memiliki kemampuan membuat para pemain di sekitarnya lebih baik. Itulah yang mereka butuhkan," katanya.
(Baca Juga: Drama Ruang Ganti Manchester United Disebut Phil Jones Hanyalah Bikinan Media)
Menurut pria yang kini berusia 49 tersebut, sebetulnya skuat asuhan pelatih Jose Mourinho tersebut tak kekuarangan bek tengah. Akan tetapi, mereka benar-benar hampir tak memiliki figur pemimpin di pos tersebut.
"Jika Anda melihat skuat mereka saat ini, memang sudah ada banyak pilihan di pos bek tengah. Mereka memiliki Chris Smalling, Phil Jones, Victor Lindelof, dan Eric Bailly dan Marcos Rojo," ucapn eks kiper timnas Trinidad dan Tobago ini.
"Tetapi dari sejumlah itu, bagi saya hanya Phil Jones saja yang benar-benar seorang pemimpin. Jadi mereka butuh seseorang yang mampu membuat pemain lain tampil dengan bentuk permainan terbaik," beber lelaki berpostur 198 cm ini.
"Ada banyak talenta di sana, hanya saja tak ada kepemimpinan," tandasnya.