Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Leicester City Vs Liverpool - Juergen Klopp Perlu Terapkan Gegendefending?

By Sabtu, 23 September 2017 | 14:38 WIB
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menggerutu saat timnya kalah 0-5 dari Manchester City pada partai Liga Inggris di Stadion Etihad, Sabtu (9/9/2017). (PAUL ELLIS/AFP)

Gim melawan Leicester (19/9/2017) merupakan laga ke-108 Klopp di Liverpool. Total kemenangannya cuma 54 kali.

Bandingkan dengan Rodgers, yang meraup 59 kemenangan dengan total partai yang sama.


Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, dalam pertandingan terakhirnya bersama The Reds menghadapi Everton di laga Premier League 2015-2016 di Stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, pada 4 Oktober 2015.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Fleksibel

Banyak pihak yang mencoba menganalisis performa Liverpool belakangan.

Klopp yang tidak fleksibel soal strategi bermain dianggap sebagai biang kerok.

Klopp pemuja gegenpressing. Taktik di mana tim harus secepat mungkin merebut bola yang dicuri oleh lawan memang sukses ia terapkan di Jerman bersama Dortmund.

(Baca Juga: Raup Sembilan Poin dari Gol pada Menit Berdarah, Pelatih Bhayangkara FC Ungkap Rahasia Tim)

Namun, hal itu tak berlaku di Inggris.

Kompetisi di Inggris disebut melelahkan fisik. Gegenpressing semakin menguras tenaga awak Liverpool, yang harus cepat berakselerasi antara menyerang dan bertahan.