Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kekacauan Manchester United Bermula dari...

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Rabu, 22 Agustus 2018 | 12:45 WIB
Ekspresi manajer Manchester United, Jose Mourinho (tengah), saat memberikan arahan kepada striker Romelu Lukaku (kiri) saat menghadapi Brighton & Hove Albion di Stadion American Express, Brighton, Inggris, pada 19 Agustus 2018. (GLYN KIRK / AFP)

Legenda Manchester United, Paul Ince, mengungkapkan fenomena mantan timnya yang disebut sebagai sebuah kekacauan.

Kekalahan 2-3 Manchester United dari Brighton & Hove Albion di Liga Inggris, Minggu (19/8/2018), memunculkan rentetan komentar negatif dari sejumlah legenda sepak bola.

Tercatat Gary Neville (Man United), Paul Scholes (Man United), Graeme Souness (Liverpool), Jamie Carragher (Liverpool), hingga Chris Sutton (Chelsea), memberikan tanggapan atas fenomena yang dianggap sebagai kekacauan setelah era pelatih Sir Alex Ferguson ini.

Salah satu legenda Setan Merah, Paul Ince, menyadari bahwa kekacauan ini berawal dari tidak disetujuinya permohonan pelatih Jose Mourinho untuk mendatangkan bek tengah baru musim panas ini.

(Baca Juga: Henrikh Mkhitaryan Ungkap Perbedaan Arsene Wenger dan Unai Emery)

 

"Di Manchester United, segala sesuatu yang bersifat kekacauan dimulai dari atas (manajemen) menuju ke bawah. Semua orang melihat fenomena ini berawal dari Jose Mourinho yang tak mendapatkan target transfer," ujar Ince dilansir BolaSport.com dari laman Goal.

"Kemudian itu merembet ke rasa frustrasi para pemain, lantas penggemar yang tampak tak senang. Jadi bagaimana bisa Anda mengharapkan tim ini memenangi sesuatu?" katanya melanjutkan.

(Baca Juga: Boyong 2 Bek Kiri Sekaligus, Mengapa AC Milan Tak Jual Ricardo Rodriguez?)

Paul Ince, yang berposisi sebagai gelandang semasa bermain, menyadari bahwa tragedi demikian tak pernah terjadi sebelumnya, terutama pada era pelatih Sir Alex Ferguson.

(Baca juga: Lawan Indonesia pada Laga Terakhir Fase Grup Piala AFF 2018 Berpeluang Ditangani Eks Pelatih Mitra Kukar)

"Itu semuanya dari atas ke bawah, yakni dimulai dari Ed Woodward (wakil chairman), Jose Mourinho (pelatih), Paul Pogba (pemain), semuanya berantakan," tutur Ince.

"Anda tak pernah melihat ini saat Sir Alex Ferguson memimpin, terutama saat berbicara di depan umum," kata pria kelahiran Kota London ini.

(Baca juga: Kurban Sapi dan Jawaban Hansamu Yama untuk Solusi Tahan Emosi Jelang Indonesia Vs UEA)

Bahkan, kolektor 53 penampilan bersama timnas Inggris ini menyatakan bilamana ini terus terjadi, kasus pelik Chelsea pada periode kedua Mourinho melatih akan terjadi.

"Saya bisa melihat mengapa tragedi ini akan menggiring penggemar berpikir bahwa musim ini mungkin bisa berakhir seperti Chelesa pada musim 2015-2016," katanya.

 

Inilah statistik kerja sama dua lini depan andalan timnas Indonesia di Asian Games 2018. . Selanjutnya Indonesia akan menghadai Uni Emirat Arab di fase 16 besar pada Jumat (24/8/2018). . Bagaimana pendapat kalian? . #lilipaly #beto #asiangames2018 #timnasday #timnasindonesia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P