Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsene Wenger Klaim Tak Ada Persatuan di Arsenal, Ini Tanggapan Penggemar dan Petinggi Klub

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 26 April 2018 | 19:29 WIB
Gestur pelatih Arsenal, Arsene Wenger, pada laga lanjutan Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, Sabtu (10/2/2018). ( IAN KINGTON/AFP )

Keputusan Arsene Wenger untuk mundur dari Arsenal ternyata menyisakan permasalahan yang mungkin menjadi pekerjaan bagi sang penerus.

Pelatih Arsenal Arsene Wenger telah melontarkan opininya sepekan lalu, usai menyatakan keputusan mundur dari kursi kepelatihan Arsenal pada akhir musim.

Pria 68 tahun itu menyebut bahwa meski Arsenal cukup dihormati di seluruh dunia, ia tak senang melihat tidak adanya persatuan antar penggemar pada beberapa tahun terakhir kepemimpinannya.

Ia pun mengklaim keberadaan dirinya untuk berlama-lama di klub London Utara sebagai bentuk pengorbanan dirinya demi persatuan klub dan kerukunan penggemar di seluruh dunia.

Anggota dewan penggemar Arsenal, Akhil Vyas, menanggapi apa yang dinyatakan Sang Profesor tersebut.

(Baca Juga: Arsene Wenger: Saya di Arsenal untuk Berkorban)

"Di seluruh dunia, orang-orang akan membaca pemberitaan bahwa banyak fan membentangkan banner bertuliskan 'Wenger Out', banyaknya kursi penonton yang kosong, dan banyak hal negatif lain," ucap Vyas dlansir BolaSport.com dari Goal.

"Saya rasa itu tak memperlihatkan tanda persatuan Arsenal. Saya pun melihat orang-orang tak lagi menyanyikan chant Arsenal, dan memberikan pujian penyemangat kepada pemain," Vyas menambahkan.


Momen pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dan petinggi klub Arsenal, Ivan Gazidis dan Tom Fox, pada bulan November 2011.(TRIBUNNEWS)

Vyas berpikir bahwa Wenger tengah mencoba menyadarkan penggemar Arsenal yang ia sebut memang sangat dihormati di seluruh dunia.