Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochetino, ungkapkan harapan timnya menjadi klub besar, meskipun nasibnya musim mendatang tak menentu.
Sejak kedatangan pelatih Martin Jol pada 2004, orientasi Tottenham Hotspur sebagai klub papan tengah berubah menjadi tim pengusik klub The Big Four (empat besar) Liga Inggris.
Pada dekade itu, empat besar klasemen selalu didominasi oleh Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.
Orientasi itu pun berlanjut sepuluh tahun kemudian, saat Mauricio Pochettino ditunjuk menjadi nakhoda Spurs hingga saat ini.
Bahkan, dua musim terakhir klub yang sementara bermarkas di Stadion Wembley itu menjadi penantang serius trofi Liga Inggris.
Dua musim lalu Tottenham duduki posisi tiga klasemen, sedangkan musim lalu mereka menjadi runner-up sang kampiun, Chelsea.
(Baca Juga: 2 Partai Horor Siap Adang Liverpool, Juergen Klopp Pilih Santai)
Hal itu seperti yang diungkapkan Pochettino dalam sesi wawancara jelang laga Liga Inggris kontra Watford, Selasa (1/5/2018) dini hari WIB.
"Harapan Tottenham adalah untuk menambah kualitas menjadi tim besar, layaknya tim-tim lain," kata Pochettino dilansir BolaSport.com dari laman The Independent.
"Namun, itu tergantung pada kapasitas kami mengelola tim dan kemampuan kami mencapai tujuan," ucap Pochettino.
Pochettino pun menyebut investasi dana bukanlah satu-satunya hal yang memajukan timnya saat ini. Keterbatasan dana anggaran justru membuatnya semakin selektif dalam membeli pemain.
"Apabila kekuatan finansial semakin ketat, maka seharusnya perekrutan akan lebih baik karena lebih selektif. Akan tetapi, kesuksesan perekrutan itu sama dengan memenangi kompetisi," ucap eks pelatih Southampton.
"Kami pun melakukan hal yang sama dengan Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Arsenal dalam melakukan analisis calon pemain yang akan direkrut," ucapnya lagi.
(Baca Juga: Pertemuan Paul Pogba dengan Wonderkid Arsenal Tuai Pujian dari Fan)
Namun demikian, pelatih 46 tahun itu disebut tengah dikritik fan karena performa yang meredup di musim ini, sekaligus tak kunjung raih gelar juara.
"Tak mungkin kami akan mencapai keberhasilan dengan sekali membuat keputusan, yang bisa kami lakukan adalah berbesar hati atas keputusan-keputusan yang telah kami ambil," ucap pemegang 20 caps timnas Argentina.
Isu pemecatan dirinya pada akhir musim pun santer terdengar, meski begitu ia sama sekali tak memikirkan hal itu sebagai sumber keresahannya.
"Apakah saya akan mendapat kontrak baru?, tanyakan pada direktur," ujar Pochettino dinukil BolaSport.com dari laman AFP.
"Saya bukanlah Arsene Wenger atau Sir Alex Ferguson yang memutuskan masa depan sendiri. Saya hanya memiliki hak memutuskan starting XI," ujarnya menambahkan. Saya bukanlah tipe orang yang meminta kenaikan gaji atau perpanjangan kontrak, saya tak membicarakan hal ini," ucap pria berpostur 182 cm.