Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Alvaro Morata mengaku cedera punggung mengganggu performanya bersama Chelsea musim ini.
Alvaro Morata pindah ke Chelsea pada awal musim ini dari Real Madrid dengan nilai transfer 59 juta poundsterling yang merupakan rekor transfer termahal The Blues.
Dengan status pemain termahal Chelsea, ekspektasi tinggi tentu dipikul oleh Alvaro Morata selama bermain untuk The Blues.
Namun, setelah awal musim yang mengesankan penampilan Alvaro Morata terus menurun pada paruh kedua.
Penyerang asal Spanyol ini hanya mampu mencetak 11 gol di Liga Inggris musim ini.
Diakui oleh Alvaro Morata salah satu faktor penurun ketajamannya adalah karena dia harus bermain dengan suntikan penghilang rasa sakit karena cedera punggung yang derita mantan penyerang Juventus ini.
"Saya sudah melalui tahun yang berat. Semuanya dimulai dengan sangat baik. Semua orang mencintai saya dan saya mencetak gol, tetapi sekarang berbeda," ujar Alvaro Morata dikutip BolaSport.com dari Marca.
(Baca Juga: Berkat Liverpool dan Cristiano Ronaldo, Liga Champions 2017-2018 Akan Pecahkan Rekor Baru)
"Orang-orang mengatakan banyak hal kepada saya di jalan, tetapi mereka tidak tahu apa yang telah saya lalui. Orang yang tahu apa yang telah saya lalui adalah istri saya," tuturnya.
Morata juga menyesal tak bisa mempertahankan penampilan bagus secara konsisten.
"Saya lebih suka merobek otot dan tidak bermain selama tiga bulan daripada tidak tahu persis apa yang saya miliki. Saya ingin bermain dan terus mencetak gol, tetapi saya tidak bisa. Saya tidak tahu apa yang saya miliki," katanya.
"Saya harus pergi beberapa kali ke Jerman untuk menerima perawatan di mana mereka menyuntik punggung saya," ujar Morata.
Menurut Alvaro Morata suntikan tersebut sangat menyakitkan dan membuatnya tidak bisa tampil maksimal.
"Sangat menyakitkan dan saya harus kembali ke London untuk berlatih esok hari. Saya pikir saya melakukan kesalahan. Saya seharusnya berhenti bermain," ujar Morata menambahkan.
Alvaro Morata mengaku masih beradaptasi dengan sepak bola Inggris dan berharap bisa segera menyesuaikan kehidupannya di Negeri Ratu Elizabeth II tersebut.