Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Dia 11 Pesepak Bola Berotak Encer di Liga Inggris

By Dian Savitri - Sabtu, 20 Januari 2018 | 19:21 WIB
Juan Mata, bersama Evelina Kamph saat menghadiri acara

Lebih sering sekolah, apalagi kuliah, tidak sejalan dengan karier seorang pemain sepak bola. Namun, hal itu tidak berlaku untuk beberapa pemain berikut ini.

Pesepak bola yang disebut BolaSport.com dalam daftar ini hanya mereka yang pernah atau sedang bermain di Premier League alias Liga Inggris.

Diyakini masih banyak pemain yang juga punya otak encer dan berprofesi sebagai pesepak bola di berbagai belahan dunia.

Tambahan, daftar ini bukan sekadar daftar. Bahkan, bisa dibuat dalam sebuah tim.

Anda boleh menyebut tim itu dengan nama “11 Terencer”, atau “11 Terpandai”. 

(Baca Juga: James Rodriguez Berkelahi dengan Pemain Bayern Muenchen pada Sesi Latihan)

KIPER


Reaksi kiper Liverpool FC, Simon Mignolet, dalam laga Liga Inggris kontra Chelsea di Stadion Anfield, Liverpool, pada 25 November 2017.(PAUL ELLIS/AFP)

Simon Mignolet (Liverpool, 29 tahun)

Kalau tidak menjadi kiper, bisa jadi kiper Belgia berusia 29 tahun ini sudah berkarier di bidang politik atau hukum.

Simon Mignolet punya gelar sarjana di Law and Political Science dari Catholic University of Leuven, di Kota Leuven (Belgia).

Selain itu, Mignolet juga seorang linguis. Ia bisa bercakap dengan Bahasa Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman.

Kiper Cadangan

Stephen Alan Harper (pensiun, 42)

Eks kiper Newcastle dan Hull City ini tidak hanya berprofesi sebagai wasit di Inggris, ia juga punya gelar di social sciences.

Steve Herper, kini berusia 42 tahun, kuliah di Universitas Terbuka Inggris ketika menjadi kiper cadangan di Newcastle United.

BEK KANAN

Nedum Onuoha (Queens Park Rangers, 31)

Sebelum bermain di Queens Park Rangers, Nedum Onuoha membela di Manchester City.

Jadi, bek kelahiran Nigeria yang pernah bermain untuk tim nasional Inggris junior itu masuk kategori pemain Premier League.

Pemain berusia 31 tahun ini mendapat tiga skor A di ijazah SMA. Bukan hal yang buruk untuk putra seorang dokter ini.

(Baca Juga: Jika Antoine Griezmann Pergi, Atletico Madrid Akan Buru Incaran Liverpool)

BEK TENGAH

Vincent Kompany (Manchester City, 31)


Ekspresi bek Manchester City, Vincent Kompany, saat menyapa para fan di tribune penonton seusai pertandingan Liga Inggris 2016-2017 menghadapi West Bromwich Albion di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pada 16 Mei 2017.(PAUL ELLIS / AFP)

Kapten Manchester City ini punya ketertarikan dalam bidang politik.

Selain itu, bek Belgia berusia 31 tahun ini punya gelar MBA yang didapatnya dari Manchester Business School.

Gelar itu diraihnya pada tahun ini setelah beberapa tahun kuliah.

Selain itu, menurut The Mirror, Kompany bisa berbicara Inggris lebih bagus ketimbang orang Inggris sendiri.

David Wetherall (Pensiun, 46)

Eks bek Leeds United dan Bradford Cityini, yang kini berusia 46 tahun, memiliki gelar Sarjana Kimia dari Sheffield University pada 1992.

BEK KIRI

Graeme Le Saux (Pensiun, 49)


Mantan pesepak bola Inggris, Graeme Le Saux (kiri) dan Gary Lineker berfoto bersama trofi Liga Champions di Hyde Park, London, pada 21 Mei 2011.(CARL COURT/AFP)

Nama Graeme Le Saux melejit ketika ia memperkuat Chelsea pada dua periode, 1989-1993 dan 1997-2003.

Namun, sebelum menjadi pesepak bola, ia kuliah di Teknik Lingkungan dan mendapat gelar sarjana untuk bidang studi itu dari Kingston University di London.

SAYAP KANAN

Duncan Watmore (Sunderland, 23)

Ketika Duncan Watmore lulus kuliah pada 2015, Sunderland masih berada di Premier League.

Pemain berusia 23 tahun itu adalah lulusan dari Newcastle University, pindah dari Manchester University. Ia

mendapat gelar Sarjana Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Gelarnya itu masuk dalam kategori first-class honours.

GELANDANG

Frank Lampard (Pensiun, 39)

Ketika diuji IQ pada 2012, Frank Lampard mencetak angka lebih dari 150.


Frank Lampard dalam sebuah acara sebelum laga Chelsea vs Swansea di Stamford Bridge, London, 25 Februari 2017.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Angka itu membuatnya masuk dalam 0,5 persen penduduk dunia dan merupakan level jenius.

Sebagai perbandingan, Albert Einstein, ilmuwan penemu teori relativitas, punya IQ 160. Sementara IQ rata-rata adalah 120.

Eks pemain Chelsea itu memang tidak kuliah, namun ia mencetak 11 nilai A, termasuk bahasa Latin, dalam ijazah GCSE (General Certificate of Secondary Education).

Andrey Arshavin (eks Arsenal)

Kini Andrey Arshavin bermain di klub bernama Kairat di Liga Kazakstan.

Andrey Arshavin belajar fesyen semasa kuliah. Bahkan, ia menulis tesis berjudul “Development of Sportswear Manufacturing”.


Andrey Arshavin saat berlatih bersama FC Zenit St Petersburg di Stadion Vicente Calderon, Madrid, pada 17 September 2013.(PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP)

Ia lulusan dari St Petersburg State University of Technology and Design, di Rusia.

Kini berusia 36 tahun, Arshavin sangat populer di Rusia dan memiliki merek fesyen sendiri. 

(Baca Juga: Roberto Firmino, Orang Paling Populer di Liverpool)

SAYAP KIRI

Juan Mata (Manchester United, 29)

Pemain berusia 29 tahun ini mengambil dua mata kuliah sekaligus, yaitu sports science dan marketing.

Ilmu yang akan sangat berguna ketika Juan Mata sudah gantung sepatu nanti.

PENYERANG

Romelu Lukaku (Manchester United, 24)

Romelu Lukaku juga seorang linguis, selain menjadi striker di Manchester United.


Reaksi striker Manchester United, Romelu Lukaku, dalam laga Liga Inggris kontra Bournemouth di Stadion Old Trafford, Manchester, pada 13 Desember 2017.(OLI SCARFF/AFP)

Striker berusia 24 tahun itu fasih berbicara Bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Swahili dengan dialek Kongo.

Plus, Romelu Lukaku juga paham Bahasa Jerman.

Iain Dowie (Pensiun, 53)

Eks pemain West Ham, Southampton, dan Crystal Palace ini pernah bekerja di British Aerospace, pabrik pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan milik Inggris.

Ia bekerja di sana ketika bermain di Cheshunt, sebuah klub amatir, pada 1983 hingga 1985.

Iain Dowie, kini berusia 53 tahun, memiliki gelar Master dari Universitas Hertfordshire untuk bidang engineering.

Meski demikain, setelah pensiun pada 2001, di Queens Park Rangers, Dowie tidak memanfaatkan gelarnya itu.

Ia lebih beken sebagai komentator di Sky Sports.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P