Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Inggris, Teknologi VAR Bisa Jadi Pisau Bermata Dua

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 19 Januari 2018 | 20:55 WIB
Antonio Conte saat menampingi Chelsea dalam laga melawn AS Roma di Satdion Olimpico, Selasa (31/10/2017). (ALBERTO PIZZOLI / AFP)

Liga Inggris memperkenalkan sistem Video Assistant Referee (VAR) mulai putaran kedua musim ini.

Video Assistant Referee (VAR) pertama kali digunakan di Inggris pada partai Brighton & Hove Albion kontra Crystal Palace di ajang Piala FA.

Sedangkan gol pertama yang tercipta berkat sistem VAR dicetak oleh pemain Leicester City, Kelechi Iheanacho, pada laga kontra Fleetwood Town di ajang Piala FA.

Namun, VAR tak selalu membawa keuntungan.

Hal itulah yang dirasakan oleh pelatih Chelsea, Antonio Conte, ketika berlaga kontra Norwich City, Kamis (18/1/2018).


Striker Chelsea, Michy Batshuayi (kiri), disambut pelatih Antonio Conte usai laga melawan Atletico Madrid dalam laga Grup C Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, London, pada 5 Desember 2017.(GLYN KIRK/AFP)

Conte merasa dirugikan oleh VAR yang membuat wasit tak memberi timnya penalti.

Pelatih asal Italia itu meminta Liga Inggris memperbaiki kualitas VAR agar lebih akurat.

"Saya suka sistem baru itu, terutama untuk mengurangi kesalahan," kata Conte seperti dilansir BolaSport.com dari Football London.

(Baca Juga: Update Ranking FIFA Januari 2018 - Indonesia Merangkak Naik, Semakin Jauh Tinggalkan Malaysia)