Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tujuan ekonomis adalah alasan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memindahkan markas tim meriam London ke Stadion Emirates pada 2006.
Arsenal tak pernah lagi menjuarai Liga Inggris sejak terakhir kali meraihnya pada musim 2003-2004.
Publik pun mengklaim bahwa hal itu lantaran Arsenal yang sebelumnya bermarkas di Stadion Highbury, pindah ke Stadion Emirates sejak 2006.
Kemunduran prestasi yang lebih dari satu dekade itu pun turut menyeret nama baik sang pelatih, Arsene Wenger.
Wenger yang akan mengakhiri 22 tahun masa bakti bersama tim Meriam London pada akhir musim, disebut menjadi dalang ketidakmujuran seusai pindah ke Stadion Emirates.
Pelatih 68 tahun pun mengaku bahwa Stadion Highbury memang memiliki makna istimewa yang tak bisa ia gambarkan.
"Saya percaya Stadion Highbury memiliki semangat khusus. Stadion itu bak gereja atau katedral sakral, yang mana Anda dapat merasakan ruh setiap orang yang bermain di sana," kata Wenger dikutip BolaSport.com dari laman Bein Sport.
"Hal itu amat istimewa, khususnya bagi saya pribadi," kata Wenger menambahkan.
(Baca Juga: 4 Pemain yang Beri Bukti Bahwa Bercinta adalah Doping Utama di Sepak Bola)
Meski mengaku bahwa Stadion Highbury sangat istimewa, Wenger tak menyesal memindahkan markas skuat tim London Utara, sebab ia menganggap memiliki tujuan ekonomis di balik keputusan itu.
"Stadion Emirates adalah tempat yang fantastis, meski kami butuh beberapa saat untuk menganggapnya sebagai rumah. Akan tetapi ada hal istimewa yang tak bisa Anda buat kembali di Higbury ketika memiliki stadion baru," ujar Arsene Wenger.
Ia menyadari bahwa saat itu kuantitas penonton pertandingan Arsenal harus ditingkatkan dua kali lipat, mengingat kapasitas 38419 penonton yang dimiliki Highbury kalah dari stadion besar lain semacam Old Trafford (74994), Stamford Bridge (41631) atau Anfield (54074).
Kritik untuk Alvaro Morata dari Eks Pemain Chelsea https://t.co/Ly5gX4XyJ9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 12, 2018
Sedangkan untuk melakukan renovasi sudah tak mungkin. Maka ia bersama manajemen memutuskan membangun stadion saru.
"Kami harus melakukan perubahan, dan saya rasa tak ada klub yang bisa mengubah haluan orang yang ingin menghadiri pertandingan," ucap pelatih berkebangsaan Prancis ini.
"Saat itu saya pikir kami terlalu ambisius dengan membuat stadion baru dengan kapasitas 60 ribu penonton, namun pada akhirnya kami berhasil," ujar Wenger memungkasi pembicaraan.