Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi teror bom beberapa kali sempat mengganggu aktivitas sepak bola di Indonesia.
Teror bom menguncang tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).
Sehari berselang teror bom kemudian kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya.
Sepak bola Indonesia juga terkena dampak dari teror bom di Surabaya dalam dua hari terakhir ini.
Pertandingan yang seharusnya digelar di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (19/5/2018) terpaksa batal karena tidak adanya izin keamanan dari pihak kepolisian.
(Baca Juga: 5 Teror Bom dalam Sepak Bola)
pihak operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) langsung merespons cepat terkait kondisi keamanan di Surabaya.
Melalui surat 177/LIB/V/2018, operator menerbitkan surat penundaan pertandingan Persebaya menjamu Persib.
Pertimbangan mereka adalah memperhatikan situasi keamanan setelah terjadi ledakan bom di Surabaya.
Hampir sembilan tahun yang lalu tepatnya pada 17 Juli 2009 teror bom yang mengguncang Kuningan, Jakarta juga mengganggu jagat sepak bola Nasional.
Bom yang hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, kota Jakarta Selatan ini menewaskan sembilan orang korban dan melukai lebih dari 50 orang.
Salah satu dampak dari bom kuningan ini adalah batalnya kunjungan Manchester United ke Indonesia.
Manchester United yang saat itu masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia langsung memutuskan membatalkan kedatangannya ke Indonesia beberapa jam berselang setelah terjadinya bom.
Setan Merah sendiri dijadwalkan akan mendarat ke Indonesia pada 17 Juli 2009.
Kemudian akan menghadapi Indonesia All Stars pada 20 Juli 2009 di Stadion Utama Gelora Bung Karno menurut rencana dalam rangkaian tur Asia Tenggara mereka.
Kegagalan Manchester United ke Indonesia ini tentu membuat kecewa sebagai para pendukung Setan Merah yang sangat menantikan kedatangan tim Idola mereka.
Usai insiden bom Kuningan tersebut, Manchester United tak pernah memasukan Indonesia dalam tur pra musim mereka hingga kini.