Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer, mengungkapkan rasa simpatiknya kepada kiper Liverpool, Simon Mignolet.
Mark Schwarzer menjadi bagian dari skuat Chelsea musim 2014-2015 ketika menjadi juara Liga Inggris, namun ia tak sekalipun mendapat kesempatan bermain di liga.
Schwarzer juga menjadi anggota tim Leicester City ketika mereka membuat kejutan pada musim 2015-2016 dan menjadi juara Liga Inggris.
Secara keseluruhan, kiper yang pensiun usai mengantar Leicester juara itu telah tampil dalam 562 laga di Liga Inggris bersama Bradford City, Middlesbrough, Fulham, Chelsea, dan Leicester City.
(Baca Juga: Real Madrid Siapkan Rp 9 Triliun demi Boyong 3 Bintang Liga Inggris)
Dengan setumpuk pengalaman itu, Schwarzer tergerak untuk mengomentari kiper Liverpool, Simon Mignolet.
Mignolet musim ini mulai tergusur dari posisi nomor satu di bawah mistar The Reds setelah kehadiran Loris Karius.
Schwarzer menilai kondisi yang menimpa Mignolet itu hanya karena ketidakberuntungan semata.
"Simon Mignolet memulai musim ini sebagai pemain yang jadi bulan-bulanan. Ia membuat kesalahan, sama seperti yang saya lakukan dalam 22 tahun berkarier, namun dia tidak beruntung karena mendapat sorotan yang lebih besar," ujar Schwarzer.
"Orang-orang tidak memuji ketika ia bermain baik, karena itu tidak sesuai dengan cerita yang mereka inginkan. Ketika Liverpool sangat dekat dengan gelar Liga Inggris musim 2013-2014, Mignolet adalah sosok kunci."
Namun karena kesalahan yang dibuat Mignolet di masa lalu, orang-orang jadi selalu menunjuk dirinya sebagai kambing hitam setiap Liverpool kebobolan.
Padahal, menurut Schwarzer, menjadi kiper di tim yang berkarakter menyerang seperti Liverpool tidak mudah.
"Liverpool sangat berfokus pada permainan menyerang. Namun ketika mereka diserang, tak banyak pemain yang menjaga tiga, empat, bahkan lima pemain lawan," pungkas mantan kiper timnas Australia itu.