Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memiliki akademi sepak bola tidaklah murah. Pada Januari 2016, Daily Mail menulis Manchester City mengeluarkan dana 12 juta pound (sekitar 235 miliar rupiah) untuk akademi mereka.
Chelsea berinvestasi 7 juta pound (sekitar 137 miliar rupiah) untuk membentuk akademi mereka.
Sementara itu, Manchester United menghabiskan 3,5 juta pound (63 miliar rupiah) untuk biaya operasional akademi selama satu tahun.
Klub sepak bola profesional adalah bisnis. Tentu harus ada pemasukan buat klub untuk ongkos berbagai hal, termasuk operasional akademi.
Pertanyaannya, apakah pengeluaran klub yang tidak dapat disebut kecil untuk operasional akademi, masih ada nilai manfaatnya jika pemain-pemain lulusan akademi ternyata tidak dapat digunakan oleh klub mereka sendiri?
Apakah akademi masih berguna untuk penyediaan pemain bagi klub sendiri?
Data Transfermarkt.com menunjukkan bahwa tidak banyak pemain lulusan akademi yang mendapat tempat di klub mereka. Tim Burnley musim ini bahkan sama sekali tidak memiliki pemain jebolan akademinya.
(Baca Juga: West Ham United 0-0 Chelsea - Tidak Mungkin The Blues Menangi Semua Pertandingan)
Pertanyaan tersebut diangkat fan West Ham United, Jackson Schmidtke, dalam tulisannya di bracethehammer.sbnation.com.
Schmidtke menyebut bahwa pemain-pemain muda penuh bakat hasil binaan akademi sulit mendapat tempat di tim utama West Ham.
Schmidtke memberi contoh bek tengah dan gelandang bertahan muda Declan Rice, yang disebutnya pada musim lalu bisa saja menjadi Pemain Terbaik Klub Tahun Ini jika Marko Arnautovic tidak gemilang di fase akhir musim.
(Baca Juga: West Ham United Imbangi Chelsea Berkat Keunggulan Taktik Manuel Pellegrini)
Faktanya pada bursa transfer lalu The Hammers mendatangkan bek tengah Issa Diop dari Toulouse dengan nilai 22 juta pound dan Fabian Balbuena dari Corinthians serta gelandang bertahan Carlos Sanchez dari Fiorentina.
"Jendela transfer ini menunjukkan bahwa akademi sudah usang dan buang-buang uang," tulis Schmidtke.
Faktanya, pada lima pekan awal Premier League musim ini, Rice yang baru berusia 19 tahun hanya mendapat kesempatan tampil di laga pekan pertama dan kelima sebagai gelandang bertahan.
*Tulisan ini dimuat di Tabloid BOLA Edisi No. 2906. Terbit Jumat, 21 September 2018.