Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inggris yang disebut sebagai negara asal sepak bola modern memiliki segudang klub dan tentunya suporter fanatik salah satu olah raga paling popoler di dunia.
Beberapa kelompok suporter garis keras yang sering melakukan kerusuhan mendapat cap sebagai hooligan.
Selain persaingan prestasi antarklub, suporter di Inggris juga tidak lepas dari pertikaian.
Berikut ini 5 suporter paling berbahaya di Inggris, seperti dilansir BolaSport.com dari The Firms:
1. West Ham ICF (Inter City Firms)
West Ham ICF adalah suporter fanatik dari klub asal London, West Ham United.
Kelompok hooligan tersebut aktif pada tahun 1970-an sampai tahun 1990-an.
(Baca juga: Juventus Incar Cristiano Ronaldo Versi Muda di Liga Inggris)
West Ham ICF dikenal tidak segan-segan menyerang lawan mereka.
Kebrutalan mereka sangat dikenal dari kartu yang mereka tinggalkan di tubuh korban yang telah diserang.
Di deretan 1 Hooligan paling fanatik di Inggris ada Inter City Firm (ICF) dari Klub London West Ham United pic.twitter.com/Lg6Vx2vF5n
— CHAUVINISME (@CHAUVIKINGSME) December 28, 2013
Kartu tersebut bertuliskan "Selamat, anda telah bertemu dengan ICF".
ICF bukan kelompok rasialis maupun Neo Nazi.
Namun, jika orang lain dikenal baik, mereka bukanlah kelompok yang baik.
Musuh terbesar mereka adalah suporter Millwall, Bushwackers.
Nama Portsmouth 6.57 berasal dari waktu yang digunakan para suporter naik kereta api menuju Stasiun Waterloo, London, pada hari Sabtu pukul 6.57 pagi.
Pada tahun 1980-an, Portsmouth 6.75 dikenal sering membuat kekacauan.
#Portsmouth #Pompey 6:57 Crew pic.twitter.com/E3r1T2YNs3
— Casual Mind (@CasualMind_) June 1, 2013
Tahun 2001, mereka bertarung dengan suporter Coventry City. Mereka mencopot kursi stadion dan melemparkan misil ke arah lawan.
Tiga tahun kemudian 93 orang ditangkap, termasuk bocah 10 tahun yang ditangkap oleh polisi.
(Baca Juga: Berita Liga Inggris - Akhir Krisis Mohamed Salah hingga Eks Anak Asuh Jose Mourinho Tahan Manchester United)
Lebih dari 100 orang suporter Portsmouth dilarang hadir pada Piala Dunia 2006 karena masalah kriminal.
3. Red Army - Manchester United
Manchester United memiliki salah satu suporter fanatik bernama Red Army.
Red Army dikenal sebagai salah satu hooligan yang bermasalah.
Meski begitu, nama Red Army disebut juga merujuk untuk suporter Manchester United pada umumnya.
Anos 80 Red Army - Manchester United pic.twitter.com/MUGevsvn7S
— Mundo das Torcidas (@MdasTorcidas) March 14, 2015
Suporter fanatik Setan Merah tersebut dikatakan sering melebihi jumlah penonton tuan rumah di stadion.
Red Army dikabarkan pernah bermasalah dengan West Ham ICF.
Chelsea Headhunters dikenal melakukan aksi brutal seperti sebuah bisnis.
Para suporter yang dikenal kejam ini juga erat dengan aksi rasialisme.
Mereka memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok sayap kanan seperti Front Nasional dan Paramiliter Combat 18.
(Baca Juga: Barcelona Tidak Hanya Incar Paul Pogba, tetapi Juga Ander Herrera)
Mantan pemimpin Chelsea Headhunters, Kevin Whitton, dihukum penjara seumur hidup dalam aksi yang dikenal sebagai salah satu aksi holiganisme terburuk di Inggris.
Friendly game in Wien 16.07.2016
— Fralone (@fralonelrainger) July 17, 2016
Rapid Wien vs Chelsea Headhunters pic.twitter.com/khjXCO9m80
Setelah Chelsea mengalami kekalahan, Whitton menyerang sebuah pub, sambil meneriakkan slogan mereka "war, war, war."
Akibat kejadian tersebut manajer tempat hiburan yang mereka hajar nyaris tewas.
Suporter Millwall ini menjadi salah satu hooligan paling kejam di Inggris.
Tahun 1988 mereka pernah bentrok dengan suporter Arsenal setelah tersingkir dari Piala FA, sebanyak 41 orang ditangkap.
Salah satu kejadian terburuk yang dilakukan Willwall Bushwackers terjadi pada Mei 2002, seperti dilansir BolaSport.com dari hooliganstv.
Musim 2001-2002 saat mereka bertarung di divisi 4 Liga Inggris, kerusuhan besar terjadi.
NO ONE LIKES US, WE DON'T CARE #Bushwhackers "@CasualMind_: Keith Stevens & #MFC #Millwall fans en route to Fulham pic.twitter.com/1ohWnj2mZ0”
— What Was That Butler? (@NoelPButler) August 16, 2014
Millwall tersingkir pada babak semifinal play-off divisi 4 dari Birmingham City.
Sebanyak 100 petugas kepolisian cedera karena diserang menggunakan misil.
Sersan Russel Lamb dari kepolisian Metropolitan Inggris menyebut hal tersebut sebagai kekerasan terburuk yang pernah ia alami.