Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan wasit Premier League, Graham Pool, menilai bahwa hakim garis laga Liverpool versus Tottenham Hotspur, Eddie Smart, telah menunjukkan kinerja yang baik.
Liverpool berbagi angka dengan Tottenham Hotspur di Stadion Anfield, Minggu (4/2/2018).
Laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu diwarnai dengan dua insiden kontroversial, yaitu dua penalti yang diberikan wasit kepada Tottenham Hotspur.
Salah satu yang menjadi sorotan paling besar adalah kinerja hakim garis Eddie Smart.
Festival Gol Michy Batshuayi dan Pemain Buangan Liga Inggris di Liga Jerman https://t.co/v6WQDA1czo
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Februari 2018
Pada penalti pertama Smart ragu apakah Harry Kane offside, oleh karena itu ia tidak mengangkat bendera.
Namun, Smart memberikan pertimbangan kepada Jon Moss,"Jika dia (Dejan Lovren) menyentuh bola, itu sentuhan secara sengaja, maka itu adalah penalti. Jika tidak, itu offside."
“I have no idea if he touched it “
“I’m giving the penalty”
Even though he had no idea he still gave the penalty!
Unreal!
: [Twitter: @andrewpaulish88]#LFC #LIVTOT #PremierLeague #Liverpool @premierleague pic.twitter.com/odLSaPEzVQ
— Liverpool Viral (@liverpool_viral) 4 Februari 2018
Moss sendiri tak tahu apakah Lovren menyentuh bola secara sengaja, namun ia memutuskan untuk memberikan penalti.
Joe Hart Jadi Suksesor Thibaut Courtois, Sinyal Chelsea Tak Gubris Antonio Conte? https://t.co/XoxMa1piMG
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Februari 2018
Pada insiden kedua, Smart memutuskan untuk memberi penalti bagi Tottenham Hotspur.
Sejatinya Moss sudah memutuskan bahwa itu bukan pelanggaran.
Namun, Smart menyatakan bahwa Erik Lamela dilanggar oleh Virgil van Dijk, yang membuat Moss memtusukan memberi penalti kedua.
Bukan Jose Mourinho yang Tunjuk Alexis Sanchez sebagai Eksekutor Penalti Manchester United https://t.co/OcgkGfxvku
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Februari 2018
Menurut Graham Poll, kinerja Smart sudah tepat.
"Untuk hukuman pertama, dia memanggil Jon Moss karena Harry Kane berada dalam posisi offside dan Smart tidak bisa melihat jelas apakah pemain Liverpool itu telah menyentuh bola sebelum striker Tottenham dilanggar," tulis Poll yang dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Mereka membahas situasi dan Moss memutuskan bahwa Dejan Lovren telah menguasai bola, yang berarti Kane onside sebelum dijatuhkan oleh Loris Karius," ujar Moss menambahkan.
Ada Mata-mata Juventus di Laga Liverpool Vs Tottenham Hotspur https://t.co/1EjENs21uU
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Februari 2018
Begitu pula dengan keputusan Smart pada penalti kedua.
"Dengan mata telanjang itu tampak seolah-olah Erik Lamela telah menjatuhkan diri. Orang-orang yang melihatnya berulang kali di tayangan ulang TV tidak bisa memastikannya, tapi Smart bisa. Dan dia benar," ucapnya menegaskan.
This angle shows Van Dijk clearly kicked Lamela. You can argue it wasn’t enough for him to go down but equally you can argue it was. Personally no complaints with the decision. pic.twitter.com/6lJWcNM35W
— Sachin Nakrani (@SachinNakrani) 4 Februari 2018
"Itu sentuhan tidak disengaja dari Virgil van Dijk tapi bagaimanapun ia mengayunankan kakinya. Dan, ya, itu adalah penalti," ujar Poll.
Antonio Conte: Chelsea Seharusnya Tak Datangkan 8 Pemain Medioker Musim Ini! https://t.co/YfDg4ohUQ9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Februari 2018