Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegaduhan ruang ganti Manchester United mungkin tak akan membesar jika Paul Pogba tak memberi komentar miring terhadap pelatih Jose Mourinho.
Eks pemain depan Manchester United, Dimitar Berbatov, mengkritisi situasi panas mantan timnya saat ini.
Utamanya, setelah ruang ganti Tim Setan Merah dikabarkan tengah terguncang pasca-tersingkir dari ajang Piala Liga Inggris, Selasa (25/9/2018).
Mereka takluk dari klub kasta kedua Liga Inggris, Derby County, melalui adu tendangan penalti.
(Baca Juga: Hengkang dari Barcelona dan Liverpool, Pemain Ini Malah Pilih Klub Kasta Kedua Liga Inggris)
Menurut Berbatov, tak seharusnya situasi yang dialami Manchester United terumbar ke media dan menjadi perbincangan publik.
"Saya benar-benar kaget bahwa mereka telah sampai ke tahap ini. Perihal semacam ini seharusnya tetap disimpan rapat-rapat dalam internal tim," ujar Berbatov dikutip BolaSport.com dari laman Football 365.
Permasalah internal Tim Setan Merah disebut-sebut lantaran adanya friksi antara gelandang Paul Pogba dan pelatih Jose Mourinho.
Mourinho memutuskan untuk tak lagi memercayakan ban kapten kepada Pogba setelah laga kontra Derby County.
Namun, Berbatov juga membela Mourinho. Ia menilai mungkin saja sang pelatih tak murka dan bertindak demikian jika Pogba tak memberikan komentar miring terkait strateginya.
Utamanya usai pemain 25 tahun itu berucap bahwa hasil imbang 1-1 timnya saat menghadapi Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris Sabtu (22/9/2018) lalu disebabkan strategi defensif Mou.
(Baca Juga: Manchester United Gagal Menang, Paul Pogba Sindir Jose Mourinho)
"Mourinho telah bertindak jauh dengan melucuti status wakil kapten Pogba. Namun, Pogba pasti telah memprovokasi dirinya, entah itu soal komentarnya pada laga melawan Wolves atau yang lain," kata lelaki 37 tahun ini.
"Di sisi lain, argumen Pogba memiliki dampak pada pemain lain serta pada penampilan tim di atas lapangan," tutur pria asal Bulgaria tersebut.
Pria yang kini telah pensiun dari sepak bola internasional ini juga mengaku jengah dengan pemberitaan, karena ia iba dengan kondisi Manchester United.
"Sebagai seseorang yang ingin melihat Man United melakukan pekerjaan bagus, saya bosan bangun dan melihat ini menjadi berita utama," beber pria berpostur 1,89 meter ini
"Sepak bola seharusnya tentang apa yang terjadi di lapangan, bukan siapa yang memiliki hal memalukan terbesar. Ini adalah situasi yang bodoh!" tuturnya tegas.