Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda Manchester United, Lee Sharpe, menilai Setan Merah mengakhiri musim dengan nirgelar akibat taktik yang diterapkan oleh sang pelatih, Jose Mourinho.
Jose Mourinho yang mengedepankan permainan bertahan sudah mendapat kritikan berkali-kali, terlebih setelah musim ini Manchester United tak meraih titel juara apa pun.
Beberapa waktu lalu, legenda Manchester United, Dwight Yorke, mengatakan bahwa tim Setan Merah akan menjuarai Liga Inggris bila dilatih oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Pertarungan 5 Juru Taktik La Liga Terulang di Premier League Musim Depan https://t.co/NGLFCiedPJ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 24 Mei 2018
Sebab Guardiola menerapkan gaya permainan menyerang.
Kini, kritikan lagi-lagi datang dari legenda Manchester United era 90-an, Lee Sharpe.
(Baca Juga: Ashley Young Ingin FIFA Bertindak Tegas atas Isu Rasialisme yang Mengancam Piala Dunia 2018)
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
"Musim ini sangat mengecewakan dan tak cukup menarik," tutur Sharpe, seperti dinukil BolaSport.com dari laman Express.
"Anda akan melihat Manchester City dengan Pep Guardiola dan Liverpool dengan Juergen Klopp, yang memainkan gaya sepak bola terbaik di Liga Inggris," ujar pria 46 tahun.
"Dan Anda akan melihat Manchester United bermain pelan, pragmatis, membosankan dan mungkin bertaktik kuno," ucap Sharpe menambahkan.
Pria yang semasa bermain berada di posisi sayap kiri tersebut menilai Mou harus mengkaji ulang taktik yang selama ini ia terapkan.
Olahraga Bulu Tangkis Berduka, Salah Satu Wasit Andalannya Meninggal Dunia https://t.co/8OWXnqtHsQ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 31, 2018
Meski begitu, ia tak menampik bahwa Mourinho adalah salah satu pelatih terbaik di dunia lebih dari 12 tahun terakhir.
"Ia selalu meraih trofi di mana pun ia berada. Hal itu membuat saya bisa memahami ketika Mou berkata,'Saya melakukan sesuatu dengan cara saya sendiri'," ujar pengoleksi 193 laga bersama tim Setan Merah.
"Akan tetapi, waktu telah berubah dan jika mereka tak melakukan permulaan yang baik musim depan, tentunya tekanan dari fan akan semakin besar," ucap Sharpe menutup pembicaraan.
(Baca Juga: Berkah Kekalahan Liverpool di Final Liga Champions bagi Tottenham Hotspur)