Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Carlos Carvalhal. Namanya memang tidak sementereng Jose Mourinho, meski sama-sama dari Portugal. Akan tetapi, saat ini, Carvalhal adalah segalanya buat Swansea City.
Carlos Carvalhal ditunjuk menjadi Manajer Swansea, menggantikan Paul Clement, pada 28 Desember 2017.
Hanya empat hari setelah ia dilepas oleh Sheffield Wednesday, klub anggota Divisi Championship.
Jadi, pada malam Natal tahun lalu, manajer berusia 52 tahun itu menganggur.
Untung saja Swansea sedang sangat mencari manajer yang bisa dipercaya untuk membawa mereka bertahan di Premier League musim ini.
Paul Clement dipecat pada 20 Desember 2017, setelah ditunjuk pada 4 Januari tahun yang sama. Clement hanya mengawal Swansea pada 40 laga.
Ketika Paul Clement dipecat, Swansea berada di dasar klasemen Premier League alias nomor 20.
Carvalhal pun ditunjuk. Ia menjadi manajer permanen ke-4 untuk Swansea sejak Januari 2016.
(Baca Juga: Mohamed Salah adalah Dewa Kaki Kiri Liga Inggris)
Manajer bernama lengkap Carlos Augusto Soares da Costa Faria Carvalhal itu langsung menjadi sosok yang disukai di klub asal Wales itu.
Kalau menurut Sky Sports seperti dikutip BolaSport.com, Carvalhal gemar memakai perumpamaan untuk mengungkapkan isi hatinya.
“Ketika saya tiba, Swansea berada di dasar laut terdalam. Sangat dalam dan gelap. Ikan pun tak terlihat. Setelah itu, kami memenangi beberapa pertandingan dan kami pun bisa memunculkan hidung di permukaan laut," ucap Carvalhal dengan mengandaikan pasukan Swansea yang terbenam.
"Saat itu juga untuk pertama kalinya kami bisa mencium bau udara segar,” kata Carvalhal lagi.
“Saat ini, kami mulai berenang dan bisa mulai mengarah ke pantai. Namun, kami tidak boleh berhenti. Kami harus terus berenang hingga garis pantai tampak,” ujar manajer kelahiran 4 Desember 1965 di Braga itu.
Laga perdana Carvalhal bersama Swansea adalah pada 30 Desember 2017, di kandang Watford. Swansea menang 2-1.
Padahal saat itu, Watford adalah tim yang berada di posisi ke-10.
(Baca Juga: Siapa yang Lebih Baik Bagi Chelsea, Alvaro Morata atau Olivier Giroud?)
Pada laga kedua, Swansea kalah 0-2 dari Tottenham Hotspur.
Akan tetapi, pada lima laga berikutnya, Swansea benar-benar sedang berenang menuju garis pantai, seperti yang dikatakan Carvalhal.
Dari lima laga itu, ada dua hasil yang spektakuler, yaitu ketika Swansea menang 1-0 atas Liverpool dan 3-1 atas Arsenal.
Pada pekan ke-27, 10 Februari 2018, Swansea menang lagi. Kali ini atas Burnley dengan skor 1-0.
Jadi, sejak ditangani oleh Carvalhal, Swansea sudah menang empat kali, dua kali seri, dan satu kali kalah.
Poin yang telah dikumpulkan adalah 14 dan Swansea pun, untuk sementara, terlepas dari zona degradasi.
Menurut salah satu pemain Swansea, Ki Sung-yueng, pemain yang mencetak gol tunggal kemenangan atas Burnley tersebut, Carlos Carvalhal punya “Wajah A” dan “Wajah B”.
“Ketika kami bisa tertawa, rasanya menyenangkan. Namun, ketika harus kerja, maka kami konsentrasi. Saya ingin atmosfer seperti itu dipertahankan, sebab rasanya menyenangkan."
"Saya juga ingin Swansea terus mempertahankan performa di lapangan hingga akhir musim, sehingga kami bisa bertahan di Premier League,” kata Ki seperti dikutip BolaSport.com dari The Telegraph.
(Baca Juga: Antonio Conte Tak Didukung Manajemen Chelsea Soal Transfer Pemain)
Carlos Carvalhal menanamkan sifat tak takut ketika menyerang kepada para pemainnya. Istilah yang dipakai untuk itu adalah “meletakkan semua daging di barbekyu”.
Artinya, Carvalhal tidak ragu untuk memasang tiga striker sekaligus, meski itu berarti harus kehilangan satu bek sebagai konsekuensinya.
Pada laga melawan Burnley, sejak menit ke-74, Swansea bermain dengan tiga striker: Ayew Bersaudara, Jordan dan Andre, serta Tammy Abraham.
Ketika memasukkan Andre Ayew, bek kiri Martin Olsson harus merelakan tempatnya.
“Secara taktik, Carvalhal membuat semua pemain bekerja keras di semua penjuru lapangan. Dia mengubah tim. Dia juga mengubah pemain. Setiap orang tahu apa yang harus dikerjakan ketika berada di lapangan."
"Jadi, Carvalhal membuat perbedaan yang besar. Laga melawan Arsenal dan Liverpool adalah titik balik penting buat Swansea dan kini kami bisa berpikir kami tak akan lagi kehilangan poin. Mentalitas untuk menang di setiap pemain menjadi semakin baik,” kata Ki Sung-yueng.
Kita nantikan apakah wajah baru Swansea bersama Carlos Carvalhal bisa bertahan di Premier League musim ini.