Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sentra latihan Chelsea, Cobham, sudah seperti rumah kedua bagi Maurizio Sarri. Pada dua bulan pertama menukangi Chelsea, Sarri, sangat sering menghabiskan sebagian besar waktunya di sana.
Penulis: Sem Bagaskara
"Jika Antonio Conte 24 jam sehari, maka Sarri 48 jam sehari," ujar Stefano Boldrini, koresponden La Gazzetta dello Sport di London.
Pernyataan yang hiperbolis, tapi tetap akurat mendeskripsikan obsesi Sarri terhadap detail. Pelatih asli Napoli itu bisa menghabiskan 10 hingga 14 jam di depan komputer atau televisi untuk menganalisis permainan tim-tim Premier League.
Sarri sadar bahwa kompetisi Inggris adalah belantara baru baginya. "Premier League berbeda dari Serie A, sebab liga ini lebih bagus," kata Sarri.
Kerja keras Sarri dalam membekali diri berbuah manis. Chelsea asuhannya menuai start apik di Premier League 2018/19.
Dalam tujuh pekan perdana, The Blues menuai lima kemenangan dan sepasang skor imbang. Filosofi sepak bola atraktif ala Sarri secara cepat diserap oleh Eden Hazard cs.
Chelsea begitu menonjol dalam penguasaan bola, akurasi operan, serta jumlah operan di sepertiga akhir permainan. Laju bola juga mengalir sempurna, meski secara kecepatan belum memuaskan Sarri.
(Baca Juga: Satu Hal yang Tidak Disukai Willian dari Maurizio Sarri)