Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemampuan gelandang Manchester United, Paul Pogba, dalam menyesuaikan diri dengan skema permainan tim mendapat kritik dari mantan kapten Setan Merah, Roy Keane.
Performa Paul Pogba yang tampak sangat menjanjikan di awal musim 2017-2018, kini seakan lenyap.
Pemain berusia 24 tahun itu mendapat sorotan negatif dari berbagai pihak, baik dari fan dan media, soal performa di bawah par yang ditunjukkannya dalam beberapa laga terakhir.
Hal ini dipercaya terjadi disebabkan oleh kebijakan Manajer Jose Mourinho menerapkan beberapa skema permainan.
Mourinho beberapa kali menerapkan skema 4-2-3-1 selama menangani Manchester United dalam dua musim terakhir.
(Baca Juga: Presiden PSG: Tahun Lalu, Barcelona Dibantu Wasit, Kini Real Madrid)
Skema ini membuat Pogba bermain di posisi dua gelandang bertahan bersama Nemanja Matic, baik sebagai penghenti serangan lawan dan dapur serangan Manchester United.
Sedangkan performa terbaik Pogba lebih sering terlihat ketika Mourinho menerapkan skema 4-3-3 yang membuat dirinya bermain bersama tiga gelandang sejajar di sisi sebelah kiri.
Seperti dikabarkan Daily Record, Pogba telah meminta Mourinho untuk selalu menerapkan skema 4-3-3 yang bisa lebih mengeksploitasi kemampuan terbaiknya.
Kabar ini langsung mendapat kritik tajam dari Roy Keane dengan mempertanyakan status Pogba sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia yang telah didatangkan Manchester United dari Juventus seharga 89,3 juta pounds atau sekitar Rp 1,7 triliun pada awal 2016-2017.