Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Korban Maurizio Sarri, Tak Semua Orang Bahagia di Chelsea

By Beri Bagja - Jumat, 12 Oktober 2018 | 10:11 WIB
Andreas Christensen (kiri) mengawal pergerakan Lionel Messi dalam partai Liga Champions antara Chelsea versus Barcelona di Stamford Bridge, London, 20 Februari 2018. (IAN KINGTON / IKIMAGES / AFP)

Chelsea tampil memukau di bawah komando pelatih anyar, Maurizio Sarri. Meski demikian, tidak semua orang di Chelsea merasakan kebahagiaan, salah satunya bek tengah Andreas Christensen.

Chelsea melakoni start mengesankan bareng Maurizio Sarri, tetapi Andreas Christensen tak menikmati periode positif ini sepenuhnya.

Hingga pekan kedelapan Liga Inggris, Chelsea bersama Manchester City dan Liverpool menguasai klasemen dengan raihan identik 20 poin.

The Blues juga belum terkalahkan dan dipuji memainkan sepak bola indah berkat polesan Sarri.

Baca juga:

Akan tetapi, Christensen melaluinya dengan gundah karena belum kunjung diturunkan Sarri di Liga Inggris musim ini.

Padahal, dia termasuk diandalkan pelatih sebelumnya, Antonio Conte, di mana Christensen tampil 40 kali di berbagai ajang sepanjang musim lalu.


Ekspresi pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, dalam laga Liga Inggris kontra Liverpool FC di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris pada 29 September 2018. ( DANIEL LEAL-OLIVAS/AFP )

Musim ini, bek asal Denmark tersebut baru mentas dua kali di Liga Europa dan satu gim di Piala Liga.

"Sungguh musim yang keras dan sejujurnya, ini sangat sulit. Saya tidak bisa banyak bersabar lagi. Saya sudah 22 tahun dan sangat ingin bermain," ujarnya, dikutip BolaSport.com dari The Times.

"Tiga musim terakhir saya sering tampil, jadi jelas saya tak ingin berada dalam situasi seperti sekarang dan di masa depan," kata pemain yang dipinjamkan Chelsea ke Moenchengladbach pada 2015-2017 ini.

Keputusan Maurizio Sarri memainkan hanya dua bek tengah, alih-alih tiga seperti yang diterapkan Antonio Conte, menjadi penyebab minimnya kans Christensen tampil.

Baca juga: Terus Lakukan Blunder, Bek Belia Chelsea Ini Kesal pada Diri Sendiri

Sarri lebih mengedepankan duet David Luiz dan Antonio Ruediger di jantung pertahanan dalam skema 4-3-3.

Sementara itu, Andreas Christensen punya kesempatan lebih banyak di era Conte karena memainkan pola tiga bek tengah dengan formasi 3-4-3 atau 3-5-2.


Leroy Sane (tengah) dihadang Antonio Ruediger (tengah), Danny Drinkwater (kiri) dan Andreas Christensen (kanan), saat laga lanjutan Liga Inggris antara Manchester City kontra Chelsea di Stadion Etihad pada Minggu (4/3/2018). ( OLI SCARFF / AFP )

Sempat menolak kabar dirinya jadi korban perubahan taktik, Christensen akhirnya menyadari bahwa keadaan kini menjadi runyam.

"Saat kami meraih hasil bagus seperti saat ini, situasi hanya akan lebih sulit bagi saya. Hal itu hadiah untuk tim, tetapi secara personal merupakan awal yang keras musim ini bagi saya," ujarnya.

Andreas Christensen bukan satu-satunya pemain Chelsea yang tidak bahagia terkait minimnya kesempatan tampil.

Kondisi pelik juga dialami Ruben Loftus-Cheek hingga Danny Drinkwater, yang ditepikan Maurizio Sarri karena nyaris tak dilirik sejauh ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P