Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kunci Permainan Manchester United Ada pada Si Tukang Rusak Taktik Lawan

By Sri Mulyati - Senin, 4 September 2017 | 11:51 WIB
Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini (kanan), meninggalkan lapangan setelah menerima kartu merah dalam pertandingan Premier League melawan Manchester City di Stadion Etihad, pada 27 April 2017. ( Oli SCARFF / AFP)

Manchester United memang mengalami periode yang cukup buruk seusai Sir Alex Ferguson memutuskan untuk pensiun.

Seusai Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United sudah tiga kali berganti pelatih untuk meraih level permainan yang sama seperti era sang manajer legendaris.

Man United juga kehilangan banyak pemain kunci era Ferguson yang memilih meninggalkan Old Trafford.

Pemain pengganti yang didatangkan klub berjuluk Setan Merah tersebut dianggap belum memiliki kualitas sepadan dengan para pendahulu.

Meski begitu, ada satu pemain yang sanggup mendapatkan kepercayaan penuh dari tiga pelatih yang menukangi Man United seusai Fergie pensiun.

Sosok tersebut tak lain adalah gelandang tengah jangkung asal Belgia, Marouane Fellaini.

BACA JUGA: Luka Modric: FIFA Tak Pernah Peduli kepada Para Pemain

Didatangkan pada awal kepelatihan David Moyes dari Everton empat tahun lalu, Fellaini tak pernah tersisih oleh dua pelatih yang kemudian menggantikan Moyes.

Fellaini memang hanya mencetak 16 gol dan sembilan assist selama empat tahun berseragam Setan Merah.

Namun, kontribusi pemain Belgia berdarah Maroko tersebut lebih dari itu.

Dilansir BolaSport.com dari Squawka.com, Fellaini memegang aset penting atau berperan sebagai senjata rahasia Setan Merah seperti dikatakan Louis van Gaal.

Kekuatan utama Fellaini adalah kemampuannya dalam merusak taktik permainan lawan.

Dengan postur tubuh jangkung dan ketahanan fisik yang prima, Fellaini membuat para pemain lawan enggan berurusan dengannya.

BACA JUGA: GALERI VIDEO - Pertunjukan Sihir Para Pesepak Bola Top di Kualifikasi Piala Dunia 2018

Fellaini sering diberi tanggung jawab untuk mengoper bola dari tengah lapangan ke dekat gawang lawan.

Pemain berambut kribo tersebut dapat menahan bola untuk memancing pemain bertahan lawan keluar sebelum mengoperkannya ke rekan setim di Man United.

Kontribusi Fellaini terlihat nyata sewaktu laga final Liga Europa musim lalu antara Ajax Amsterdam vs Manchester United.

Dengan postur jangkung dan agresivitas permainan yang tinggi, Fellaini menggagalkan rencana Ajax yang ingin menguasai bola dan membangun serangan dari belakang.

Musim ini, Fellaini masih mendapat kepercayaan Jose Mourinho dengan tiga kali turun sebagai pemain pengganti di Liga Inggris.

Dari musim 2016-2017, Fellaini tercatat sebagai satu-satunya pemain yang paling banyak memenangi duel udara di liga-liga top Eropa.