Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jose Mourinho dan Pep Guardiola adalah figur pelatih modern sepak bola masa kini yang penuh tuntutan, menurut legenda timnas Islandia, Eidur Gudjohnsen.
Persaingan manajer Liga Inggris antara pelatih Manchester United, Jose Mourinho, dengan nakhoda Manchester City, Pep Guardiola, cukup menyita perhatian publik sepak bola Inggris dalam dua musim terakhir.
Friksi kedua pelatih tersebut tak terelakkan sejak kali pertama bertemu di Liga Spanyol beberapa tahun silam.
Kala itu, Mourinho masih menjadi pengasuh para pemain Real Madrid, sedangkan Guardiola adalah juru strategi FC Barcelona.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Legenda timnas Islandia, Eidur Gudjohnsen, menjelaskan bahwa secara umum dua pelatih tersebut adalah pria yang menyukai detail.
"Mereka sangat mirip dalam hal detail, sebab baik Mourinho dan Guardiola memiliki obsesi terkait harus seperti apa pertandingan dimainkan," kata Gudjohnsen dilansir BolaSport.com dari laman The Independent.
Namun, sesuatu yang mencolok juga ia temukan dalam diri kedua pelatih semasa ia bermain untuk Chelsea antara 2000-2006 dan Barcelona pada periode 2006-2009.
(Baca Juga: Eric Dier atau Jordan Henderson, Siapa yang Akan Jadi Andalan Lapangan Tengah Timnas Inggris?)
"Saya rasa Pep Guardiola adalah seorang introvert yang diam dan berpikir, sedangkan Jose Mourinho seorang yang memiliki karakter kuat dan besar," ujar pria kelahiran tahun 1978 ini.
"Saya pikir Guardiola lebih menekankan pada penguasaan bola dan bagaimana kami harus mendominasi, serta memiliki ruang yang lebih. Sedangkan Mourinho sedikit lebih langsung," kata pemegang 88 caps timnas Islandia.
Keberadaan Mourinho dan Guardiola pun dianggap Eidur Gudjohnsen sebagai sosok pelatih yang mampu mengakomodasi tuntutan sepak bola modern.
Slogan 'Visit Malaysia' Bakal Tetap Terpampang di Jersey Salah Satu Klub Premier League https://t.co/fONbYvQX6E
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 8, 2018
"Jika Anda melihat tuntutan sepak bola saat ini, semuanya harus terjadi dengan segera bahkan sekejap. Kami ingin tim bermain dengan baik, kami ingin sukses, dan kami menginginkan segalanya," ungkap Gudjohnsen.
"Kami hampir menginginkan kesempurnaan," ujar sang legenda menambahkan.
Selain itu, mendatangkan pemain baru juga disebut sebuah kebutuhan bagi tim masa kini untuk mengupayakan permainan yang berapi-api, sekaligus sebagai paket pelengkap wajib dalam mengarungi musim baru.