Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nabil Fekir dikabarkan tak tahu menahu soal kabar tranfsernya yang gagal ke Liverpool.
Nabil Fekir digadang-gadang menjadi target incaran utama manajer Liverpool, Juergen Klopp.
Pemain asal Prancis itu bahkan dikabarkan telah melakukan tes medis di Liverpool dan selangkah lagi diperkenalkan sebagai pemain baru.
Nominal 53 juta pound disebut menjadi nilai transfer Fekir dari Olympique Lyon ke Liverpool.
(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Entrée en jeu remarquée pour @NabilFekir qui a été à l'origine de l'égalisation de l'@equipedefrance face aux USA (1-1). #FRAUSA pic.twitter.com/bwbHHp9HjO
— Olympique Lyonnais (@OL) 9 June 2018
Namun secara mengejutkan, Lyon merilis pernyataan jika transfer sang pemain gagal pada Sabtu (9/6/2018).
"Olympique Lyon memutuskan untuk mengakhiri negosiasi dengan Liverpool pada malam ini," bunyi pernyataan dari Lyon.
Di saat yang sama, Nabil Fekir masih dalam persiapan membela Prancis saat menghadapi Amerika Serikat.
Dilansir BolaSport.com dari RMC, kabarnya pemain 24 tahun itu tak tahu-menahu soal transfer yang gagal.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)
RMC - "Fekir was thinking his transfer was going good, even telling his friends & family about it with joy. He did not seem perturbed by the events of Saturday, evidenced by his performance vs USA & also when he passed by the media by politely refusing to speak to journalists."
— DaveOCKOP (@DaveOCKOP) 10 June 2018
"Fekir berpikir transfernya sukses, bahkan ia menceritakan kepada teman-teman dan keluarganya soal rasa senangnya," tulis media Prancis tersebut.
"Ia (Fekir) tak terganggu dengan peristiwa itu (transfer gagal), dibuktikan dengan penampilannya saat membela Prancis. Ia juga menolak secara halus saat ditanyai jurnalis," bunyi pernyataan RMC lebih lanjut.
Nabil Fekir tampil selama 21 menit saat Prancis ditahan imbang 1-1 melawan Amerika Serikat dalam uji coba terakhir pada Sabtu (9/6/2018) sebelum berangkat ke Rusia.