Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City sudah mengonfirmasi bahwa sang pemilik, Vichai Srivaddhanaprabha, meninggal dunia akibat kecelakan helikopter. The Foxes kehilangan sosok di balik kisah ajaib mereka di Liga Inggris.
Leicester City merilis pernyataan yang memastikan pemilik klub, Vichai Srivaddhanaprabha, menjadi korban kecelakaan helikopter yang terjadi usai laga kontra West Ham United, Sabtu (27/10/2018) malam WIB.
"Dengan berat hati dan rasa sedih, Leicester City mengonfirmasi bahwa chairman kami, Vichai Srivaddhanaprabha, adalah salah satu korban jatuhnya helikopter di luar Stadion King Power. Lima penumpang helikopter tersebut semua menjadi korban jiwa," demikian bunyi pernyataan resmi tersebut.
— Leicester City (@LCFC) 28 Oktober 2018
Vichai adalah sosok di balik kesuksesan Leicester City hingga saat ini.
Cerita bermula pada 2010, saat konglomerat asal Thailand ini membeli Leicester City seharga 39 juta pound.
Sebagai perbandingan, Cristiano Ronaldo dibeli Real Madrid dari Manchester United senilai 80 juta pound, pada pertengahan 2009.
Saat itu Vichai melihat potensi Leicester City yang bisa finis di posisi kelima pada musim pertamanya di Divisi Championship atau kasta kedua.
Ia lalu membeli klub tersebut dan melunasi seluruh hutang tim.
Pemiliki King Power Group itu membuat Leicester City memiliki fasilitas pelatihan mewah dan stadion modern dengan kapasitas 32.000 tempat duduk.
Untuk renovasi lapangan, menurut laporan Guardian, Vichai menghabiskan 100 juta pound.
Liga Inggris: Cetak 4 Gol ke Gawang Burnley, Chelsea Belum Terkalahkan https://t.co/VOIlPVocjz
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 28, 2018
Investasi Vichai tak langsung berbuah hasil. Pada musim pertama sang konglomerat (2010-2011), Leicester City mengalami penurunan dengan finis di posisi 10.
Namun, setelah itu Si Rubah menunjukkan peningkatan prestasi dengan secara berturut-turut finis di peringkat 9, 6, dan akhirnya promosi ke Premier League sebagai juara Championship.
Vichai kemudian mengatakan bahwa ia ingin finis posisi lima besar di Premier League dalam waktu tiga tahun.
Ia bersedia untuk menghabiskan 180 juta pound untuk sampai ke tujuan tersebut.
Tanpa melakukan transfer dengan biaya mahal, Vichai membuktikan ucapannya, bahkan setahun lebih cepat.
Leicester City menjadi juara Liga Inggris 2015-2016 bersama pelatih yang sudah dianggap habis, Claudio Ranieri, dan deretan pemain medioker.
The Foxes merusak bursa taruhan yang memprediksi peluang juara mereka hanya 5000:1.
Kala itu, beban gaji Leicester hanya sekitar 100 juta dolar Amerika Serikat, seperempat dari total upah skuat Manchester United.
Mohamed Salah Sudah Lukai 90 Persen Lawan Liverpool di Liga Inggris https://t.co/nimFCjwaj5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 28, 2018
Kesuksesan tersebut membuat para pendukung Leicester begitu mencintai Vichai Srivaddhanaprabha.
Pria 61 tahun ini dikenal dermawan terhadap pemain dan suporter.
Kala menjadi juara Liga Inggris, Jamie Vardy dkk masing-masing dihadiahi mobil BMW.
Saat Vichai berulang tahun ke-60, ia membagikan 60 tiket musiman gratis kepada fans Leicester City.
Pengusaha kelahiran Bangkok itu juga pernah menyumbang 2 juta pound untuk sebuah rumah sakit di Kota Leicester.
Segala sumbangan tersebut tidak pernah diumumkan kepada media, karena menurut klaim beberapa media Inggris ia memang sosok yang pendiam.
View this post on InstagramCalon bintang masa depan timnas Inggris? Perkenalkan, @sanchooo10 #jadonsancho #borussiadortmund
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on