Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menanggapi pujian bek Paris Saint-Germain (PSG), Dani Alves, terhadapnya.
Pep Guardiola membuat tanggapan soal pernyataan bek Paris Saint-Germain, Dani Alves dalam konferensi pers jelang laga Manchester City kontra Manchester United pada Minggu (11/11/2018).
Tangapan dengan nada bercanda itu disampaikan Pep Guardiola sebagai respons terhadap komentar Dani Alves, yang merasa jika pengalaman dilatih dirinya lebih menyenangkan daripada berhubungan seks.
Dani Alves pernah dilatih Pep Guardiola di Barcelona pada periode 2008-2012.
Baca Juga:
"Saya jauh lebih suka untuk berhubungan seks," kata Guardiola dengan bercanda, dilansir BolaSport.com dari laman The Telegraph.
Kesuksesan Pep Guardiola mengantarkan Barcelona juara Liga Champions pada 2009 dan 2011 diabadikan dalam film dokumentar berjudul "Take the Ball, Pass the Ball".
Alves mengaku kagum terhadap Guardiola terutama ketika Blaugrana mampu secara dramatis menyingkirkan Chelsea pada semifinal Liga Champions musim 2008-2009.
(Baca Juga: Manchester City Dituduh Menyeleweng dari FFP, Pep Guardiola Membela)
Lewat gol telat Andres Iniesta pada menit ke-90+3 Barca imbang 1-1 secara agregat, tetapi lolos ke final berkat aturan gol tandang dan menjadi juara setelah mengalahkan Manchester United.
"Momentum seperti itu bisa terjadi hanya karena kami semua mencintai sepak bola. Satu-satunya hal yang mampu mengalahkannya adalah seks," ucap Alves.
Di sisi lain, meski sukses meraih 14 trofi saat membesut Barca, Guardiola menganggap bahwa tak semua pemain senang terhadapnya.
Semisal Zlatan Ibrahimovic yang cuma semusim di sana yakni pada 2009-2010, sebelum hengkang ke AC Milan satu musim berselang.
Lionel Messi Menua, Barcelona Siap Pecahkan Rekor Transfer demi Tandem Cristiano Ronaldo https://t.co/IE0t7OwbyV
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 5 November 2018
"Saya melihat ada daftar besar siapa saja yang amat mencintai saya seperti Dani Alves. Namun, ada juga sisi lain dari Swedia dan beberapa tempat lain yang tidak begitu menyukai saya," ujar pelatih berkepala plontos ini.
"Hal itu wajar terjadi ketika pemain tidak bermain secara reguler, mereka memang bukan fan besar saya. Kami mencoba untuk meyakinkan mereka, kadang berhasil kadang juga tidak," tuturnya.
Piala AFF 2018: Hansamu Yama dan Rekam Jejak Timnas Indonesia Saat Dikapteni Pemain Belakang https://t.co/TLbrRs6Q3i
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 8 November 2018
View this post on InstagramSiapa yang terbaik di antara mereka? #edersonmoraes #alisson #janoblak #samirhandanovic
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on