Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Cinta-Benci Pep Guardiola dan Jose Mourinho di Barcelona

By Kautsar Restu Yuda - Minggu, 11 November 2018 | 16:06 WIB
Jose Mourinho dan Pep Guardiola bersatu untuk hasilkan donasi Make-A-Wish ( Dimas Ken Hudayato/BOLASPORT.COM )

Laga pekan ke-11 Liga Inggris akan mempertemukan dua mantan sahabat semasa di Barcelona, Jose Mourinho (Manchester United) dan Pep Guardiola (Manchester City).

Pertemuan Jose Mourinho dengan Pep Guardiola dalam laga Manchester United versus Manchester City, Minggu (11/11/2018), mengembalikan cerita lama kedua manajer tersebut.

Kedua manajer yang dikenal kerap berseteru sejak sama-sama melatih di La Liga, sejatinya punya cerita persahabatan yang indah.

Semua bermula kala Mourinho bergabung dengan Barcelona sebagai asisten pelatih Bobby Robson, pada musim 1996-1997.

Kala itu, Guardiola adalah salah satu pilar lini tengah Barcelona.

Mourinho dan Guardiola saling bahu-membahu demi kesuksesan klub berjuluk La Blaugrana tersebut.

Salah satu momen kekompakan kedua sosok itu terjadi jelang laga final Copa del Rey 1997.

"Mister Robson tidak selalu sepemahaman dengan para pemain seperti yang akan Anda pikirkan," ucap satu pemain dari era itu, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail dua tahun lalu.

"Instruksinya tidak selalu dipahami, tetapi Pep dan Mourinho akan bekerja sama untuk membantu menyampaikan hal-hal yang tak dipahami pemain," ujarnya.

(Baca Juga: Manchester United Vs Manchester City - Pertarungan Dua Murid Louis van Gaal dan Bobby Robson)

Hal tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh Guardiola.

"Kami akan bertukar gagasan. Itu pertemanan, juga hubungan kerja yang sangat baik," ucap Guardiola.

Momen lain yang menggambarkan keakraban keduanya adalah kala Barcelona memenangi Piala Winners 1997.

Usai mengalahkan Paris Saint-Germain, Guardiola dan Mourinho berpelukan di atas lapangan.

Mourinho bahkan masih menyimpan foto kala itu.

"Ya, saya masih memiliki foto pelukan itu. Kami memang dekat," kata Mourinho kepada stasiun televisi Spanyol, Cadena Ser.

Titik balik hubungan keduanya terjadi pada tahun 2008.

Kala itu, Mourinho baru berpisah dengan Chelsea, sementara Guardiola masih melatih Barcelona B.

Dewan Barcelona tengah mencari sosok suksesor Frank Rijkaard, dan Mourinho adalah kandidat kuat.

Guardiola saat itu menjadi salah satu orang yang merekomendasikan Mourinho kepada dewan Barcelona.

Direktur Sepak Bola Barcelona Txiki Begiristain, dan Wakil Presiden Marc Ingla, terbang ke Lisbon untuk melihat presentasi Mourinho tentang rencananya jika melatih klub asal Catalunya tersebut.

Mengutip tulisan Yusuf Arifin berjudul "Ego Seluas Lapangan Bola", Ingla dan Begiristain kala itu sangat terkesan dengan Mourinho yang sudah mempersiapkan presentasi terkait apa yang salah dari Barcelona beserta solusinya dengan terperinci.

Namun, rencana itu urung terwujud karena Mourinho pada akhirnya tidak dipilih sebagai suksesor Rijkaard.

Mourinho dinilai terlalu menekankan pada kesuksesan "saya" ketimbang Barcelona, kala melakukan presentasi dengan Ingla dan Begiristain.

Sementara menurut Daily Mail, reputasi Mourinho yang kontroversial membuat ia ditolak.

Andai saja Mourinho terpilih sebagai pelatih Barcelona, salah satu rencananya adalah mengangkat Guardiola sebagai asisten pelatih.

Pada akhirnya, para anggota dewan justru memilih untuk mempromosikan Guardiola ke tim utama Barcelona.

Mourinho sakit hati, karena ia sangat mencintai Barcelona tetapi justru ditolak.

Apalagi kala pergi dari Barcelona untuk melatih Benfica pada tahun 2000, Mourinho terlanjur bersumpah untuk kembali," Hari ini dan selamanya, Barcelona ada di hati saya."

Semenjak penolakan itu Barcelona tak lagi ada di hati Mourinho, begitu juga Guardiola.

(Baca Juga: Alasan Pep Guardiola Tinggalkan Barcelona: Jose Mourinho)

Mourinho kemudian menerima tawaran melatih Inter Milan.

Pada semifinal Liga Champions 2009-2010, Inter Milan berhasil mengalahkan Barcelona dengan agregat 3-2.

Hancurnya persahabatan keduanya bisa tampak dari bagaimana Mourinho melakukan selebrasi pasca kelolosan Inter Milan ke final kala itu.

Friksi semakin tampak kala Mourinho menerima tawaran melatih Real Madrid.

Pada pelbagai kesempatan Mourinho menyerang Guardiola dengan berbagai komentar negatif.

Hingga puncaknya, Guardiola mundur dari kursi pelatih Barcelona pada akhir musim 2011-2012, karena tertekan dengan serangan demi serangan dari mantan koleganya itu. 

"Mourinho telah memenangkan perang," ucap Guardiola.

Penulis biografi Guardiola, Guillem Balague, juga menulis respons fisik tak biasa setiap kali mantan pemain Brescia itu menyebut nama Mourinho.

"Sebuah dinding tak terlihat (antara Mourinho dan Guardiola) muncul. Otot lehernya tegang, pundaknya membungkuk dan dia berhenti menatapmu," tulis Balague.

Persaingan antara sepasang mantan sahabat akan kembali tersaji di City of Manchester, Minggu (11/11/2018) pukul 23.30 WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

BolaSporter dukung @mancity atau @manchesterunited dalam derbi Manchester malam nanti? #manchestercity #manchestercity #derbymanchester

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P