Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kelompok suporter West Ham United menyita perhatian setelah menerobos masuk ke lapangan.
Suporter West Ham United menjadi pitch invader pada laga kontra Burnley, Sabtu (10/3/2018) WIB di Stadion London.
Bahkan, fan yang melakukan aksi nekat itu mendapat teguran keras dari kapten West Ham, Mark Noble.
Noble dan fan tersebut juga terlibat perkelahian sebelum dipisah oleh beberapa pemain lain.
Mark Noble 1 West Ham fan 0 pic.twitter.com/wos9bzyJRX
— Football Fights (@footbalIfights) March 10, 2018
The captain of West Ham United football club. #westham pic.twitter.com/FfK1sR2o3c
— lew (@ffslewiss) March 10, 2018
A post shared by From The Stands (@ftsfootball) on
Tak hanya itu saja, suporter tim beralias The Hammers itu juga menyanyikan chant bernada kritik untuk manajemen tim.
Kata-kata "pecat jajaran manajemen" dan "kalian menghancurkan klub kami" didengungkan oleh kelompok suporter West Ham yang terkenal beringas itu.
Para suporter melakukan aksi protes setelah serangkaian hasil negatif yang didapatkan oleh tim arahan David Moyes itu.
(Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia ke Final Turnamen Jenesys, Ini Lawan yang Bakal Dihadapi)
Bahkan, West Ham lagi-lagi harus merasakan kekalahan setelah ditumbangkan Burnley pada laga itu dengan skor 0-3.
Namun, ada lagi kerusuhan yang lebih parah daripada yang dilakukan oleh fan West Ham itu.
Pada laga Liga Prancis antara LOSC Lille kontra Montpellier, ada sebuah keributan besar yang terjadi setelah pertandingan.
Beberapa saat usai wasit meniup peluit panjang, para suporter Lille berhamburan memasuki lapangan.
(Baca Juga: Anak Ketiga Lionel Messi Memiliki Kemiripan dengan Cristiano Ronaldo, Ini Buktinya)
Bahkan kaki penyerang Lille, Nicolas Pepe, dikabarkan kena tendang akibat ulah suporter itu.
Belum ada kabar resmi soal penyebab keributan tersebut.
Namun, disinyalir suporter nekat melakukan aksi tersebut karena geram dengan prestasi buruk timnya.
Dari 29 laga Ligue 1 alias Liga Prancis, Lille hanya menang tujuh kali dan kalah 15 kali.
Alhasil, tim asuhan Christophe Galtier itu bercokol di peringkat ke-19 klasemen sementara.