Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Krisis Pertama Sarri di Chelsea: Lebih Buruk daripada Conte

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Jumat, 7 Desember 2018 | 17:13 WIB
Pelatih Chelsea Maurizio Sarri, dalam sesi wawancara jelang laga pekan ke-13 Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur pada Sabtu (24/11/2018) di Stadion Wembley. (twitter.com/ChelseaFC)

Andai melihat masa lalu, kini Chelsea sepertinya harus khawatir terhadap krisis yang sedang terjadi di tim asuhan Maurizio Sarri tersebut.

Setelah menjalani awal musim gemilang dan tanpa terkalahkan, penampilan Chelsea menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan pada empat laga terakhir di Liga Inggris, Chelsea hanya berhasil meraih satu kemenangan.

Tiga laga lainnya, Chelsea bermain imbang 0-0 kontra Everton dan mengalami dua kekalahan, lawan Tottenham Hotspur (1-3) serta kontra Wolverhampton Wanderers (1-2).

(Baca Juga: Pilihan Wakil Indonesia di Ballon d'Or 2018, Suara untuk Siapa Saja?)

Soal kekalahan lawan Wolves, Kamis (6/12/2018) dini hari WIB, bahkan pelatih Maurizio Sarri tak bisa menjelaskan alasannya.

"Saya rasa kami bermain baik selama 55 menit. Kemudian setelah mereka mencetak gol penyeimbang yang sebenarnya mengejutkan karena kami menguasai laga, kami jadi tim yang berbeda," tutur Sarri, dilansir BolaSport.com dari media Italia, Corriere dello Sport.

"Kami kehilangan jarak antarpemain, kami kehilangan sepak bola ala kami. Saya tak bisa menjelaskan kenapa, akan tetapi saya tak khawatir," kata Sarri.

Akan tetapi, andai melihat ke papan klasemen, Sarri dan fan Chelsea sepertinya wajib khawatir.

Hasil minor dalam beberapa laga terakhir membuat Chelsea kini berada di tangga keempat klasemen sementara Liga Inggris.

The Blues mengoleksi 31 angka dari 15 laga, hasil sembilan kemenangan, empat imbang, dan dua kekalahan.

Jumlah poin ini ternyata jauh lebih sedikit daripada poin Chelsea musim lalu di pekan yang sama.


Gelandang serang Tottenham Hotspur asal Korea Selatan, Heung-Min Son, melepaskan tembakan yang berusaha dihalau pemain Chelsea, Antonio Ruediger saat keduanya bertemu di Liga Inggris pekan ke-13 di Stadion Wembley, London, pada 25 November 2018.(TWITTER,COM/SPURS_MAS)

Saat itu Chelsea masih dilatih Antonio Conte dan berhasil menang 10 kali, dua imbang, dan tiga kali kalah.

Artinya saat itu Chelsea punya 32 poin dari 15 laga, lebih banyak satu angka dari saat ini.

Seperti yang diketahui, Antonio Conte kemudian dipecat pada akhir musim.

Hasil minor yang diraih tim asuhan Conte pada 15 pekan terakhir Liga Inggris menjadi sebabnya.

Sarri sepertinya harus segera membenahi penampilan Chelsea untuk bisa kembali ke jalur kemenangan.

Andai tidak, bisa jadi mereka akan kembali terpuruk seperti yang terjadi musim lalu.


Ekspresi mantan pelatih Chelsea, Antonio Conte.(TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)

Dengan Conte saat itu dipecat, nasib Sarri musim ini juga jadi hal yang dipertaruhkan dalama beberapa laga selanjutnya.

Laga terdekat, Chelsea akan menjamu pimpinan klasemen sementara, Manchester City, Sabtu (8/12/2018) atau Minggu dini hari pukul 00.30 WIB.

Bisakah Sarri membawa Chelsea keluar dari krisis dengan memberi City kekalahan pertama di Liga Inggris?

Baca juga artikel menarik lainnya:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah kalian setuju dengan pendapat Pele mengenai Lionel Messi? #pele #messi #lionelmessi #barcelona #fcbarcelona #fcb

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P