Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Liverpool Musim Ini Bisa Lebih Dahsyat daripada Tim 2013-2014

By Beri Bagja - Senin, 27 Agustus 2018 | 07:53 WIB
Pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp, bertepuk tangan untuk suporter seusai laga Liga Inggris kontra West Ham United di Stadion Anfield, Liverpool pada 12 Agustus 2018. (OLI SCARFF/AFP)

Liverpool FC menikmati bulan madu pada awal musim 2018-2019. Rangkaian tiga kemenangan beruntun seolah membuat awak The Reds mengingat kembali momen sebagai kandidat juara Liga Inggris.

Hingga Minggu (26/8/2018), Liverpool bertengger di puncak klasemen sementara Liga Inggris setelah tiga pekan.

Pasukan Juergen Klopp berdiri paling atas berkat raihan 9 poin dari 3 kemenangan, 7 kali memasukkan, dan tak sekali pun kebobolan.

Rapor tersebut paling bagus dalam perjalanan The Reds di awalan lima musim terakhir.

Sebelumnya, secara berturut-turut Liverpool melakoni start tiga partai perdana dengan raihan 6 poin (2014-2015), 7 (2015-2016), 4 (2016-2017), dan 7 (2017-2018).

Kali terakhir tim Merseyside Merah menjalani awalan secemerlang sekarang terjadi pada era Luis Suarez dkk musim 2013-2014.

Ketika itu, Liverpool asuhan Brendan Rodgers menekuk Stoke City, Aston Villa, dan Manchester United dalam trilaga perdana dengan skor identik 1-0.

(Baca juga: Hasil Liga Inggris - Sempurna! Watford Catat Start Terbaik Sepanjang Masa)

Pada akhir musim, The Reds finis sebagai runner-up Liga Inggris, hanya kurang dua angka dari sang kampiun, Manchester City.

Melihat start cemerlang musim ini setara lima tahun silam, bayangan Liverpool sebagai kandidat kuat juara liga kembali terkuak.

Hal itu diperkuat oleh bekal produktivitas lini depan yang sama-sama dahsyat.

Liverpool 2013-2014 punya Luis Suarez serta Daniel Sturridge dalam performa terbaik mereka, plus Raheem Sterling atau Philippe Coutinho sebagai senjata cadangan. 


Kiper Liverpool FC, Alisson Becker, menangkap bola dalam laga Liga Inggris kontra Brighton & Hove Albion di Stadion Anfield, Liverpool pada 25 Agustus 2018.(LINDSEY PARNABY/AFP)

Adapun Liverpool 2018-2019 dijejali trisula Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino, dengan tambahan eksplositvitas Xherdan Shaqiri sebagai alternatif serangan.

Faktor pembeda yang membuat skuat The Reds musim ini lebih meyakinkan dari tim garapan Brendan Rodgers ialah kekuatan di lini belakang. 

(Baca juga: Bedah Pertahanan Liverpool, Satu-satunya Tim yang Belum Kebobolan di Liga Inggris)

Kini Liverpool punya dua pemain defensif bernilai tinggi dan berkualitas top di dunia, yakni bek Virgil van Dijk dan kiper Alisson Becker.

Pada 2013-2014, mistar gawang The Reds masih dikawal Simon Mignolet, sedangkan Martin Skrtel paling diandalkan di pos bek tengah.

Perbandingan itu bisa dibilang bentuk upgrade atau peningkatan kualitas Liverpool saat ini dari tim 2013-2014.


Pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp (kanan), memeluk Sadio Mane yang ditarik keluar lapangan dalam laga Liga Inggris kontra West Ham United di Stadion Anfield, Liverpool pada 12 Agustus 2018.(OLI SCARFF/AFP)

Seperti pengakuan Klopp, kalau racikan dia ditopang stabilitas performa anak buahnya, bukan tak mungkin kiprah Liverpool musim ini tidak sebatas disertai label calon juara, melainkan sebagai kampiun itu sendiri.

"Meraih sembilan poin dari tiga pertandingan. Kami juga tak kebobolan. Saya tak pernah mendengar hal negatif tentang catatan seperti itu," ujar Klopp dikutip BolaSport.com dari ESPN.

"Akan tetapi, jika melihat pertandingan, Anda akan melihat banyak hal yang masih harus kami perbaiki," katanya mencegah tim terbakar euforia dini sebagai calon juara.

 

Berikut perolehan medali sementara Asian Games 2018, Minggu (26/8/2018) pukul 22.30 WIB. Ayo dukung terus Indonesia! #AsianGames2018 #AsianGames #EnergyofAsia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P