Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketidakberdayaan pemain serang Chelsea menjadi sumber gol, menjadi isyarat bagi pelatih Maurizio Sarri untuk mendatangkan striker baru.
Maurizio Sarri sadar bahwa masalah utama pada musim pertamanya menangani Chelsea adalah ketajaman lini depan, terutama sektor penyerang tengah.
Penyerang tengah mereka, Alvaro Morata dan Olivier Giroud, hanya mampu memberi sumbangsih 11 dari 47 gol Chelsea di semua ajang sejauh musim ini.
Situasi ini membuat Maurizio Sarri bernostalgia dengan manisnya menangani Napoli pada musim 2015-2016, saat seorang Gonzalo Higuain mampu menjadi andalan.
Baca Juga:
"Jika Anda memiliki pemain yang dapat mencetak gol setiap pertandingan, itu sangat penting. Namun, saya pikir itu mustahil," kata Sarri, dikutip BolaSport.com dari laman The Telegraph.
"Tiga tahun lalu saya sangat beruntung berada di Napoli, karena Gonzalo Higuain mencipta 36 gol dari 34 laga. Fenomena itu adalah sesuatu yang luar biasa.
"Sulit bagi seorang striker untuk mencetak gol dalam setiap pertandingan," tuturnya melanjutkan.
Hal ini memunculkan rumor bahwa Sarri bakal membujuk manajemen The Blues untuk beroperasi pada bursa transfer Januari 2019 nanti, demi mendatangkan penyerang tengah tangguh.
.@rubey_lcheek leading the celebrations!
30 minutes played so far, still leading 1-0. #WOLCHE pic.twitter.com/ZkYu5Q3Jqy
— Chelsea FC (@ChelseaFC) December 5, 2018
Namun demikian, Sarri tidak sepakat bila satu-satunya solusi adalah membeli pemain baru pada jendela transfer.
Saat ditanya apakah figur seperti Harry Kane (Tottenham Hotspur), Piere-Emerick Aubameyang (Arsenal), Sergio Aguero (Manchester City), atau Mohamed Salah (Liverpool), merupakan striker produktif bagi timnya, Sarri tidak sepenuhnya setuju.
"Tidak dalam setiap pertandingan. Mungkin (mencetak gol) pada setiap dua laga. Membikin gol setiap laga sulit bagi setiap pemain," kata pria 59 tahun ini.
(Baca juga: Liverpool Buat Sembilan Pelatih asal China Makin Paham Pembinaan Pemain Usia Muda)
Pelatih berkaca mata ini juga menilai bahwa suatu tim tidak boleh terlalu mengandalan seorang striker alih-alih menjadi penyelamat. Ia menitikberatkan pada ragam pendekatan yang bakal disiapkan agar tim terus menghasilkan gol.
"Jika punya pemain seperti itu, Anda beruntung. Namun, jika Anda tak punya pemain yang bisa mencetak gol dalam setiap laga, Anda harus melakukan sesuatu," katanya.