Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selalu menjadi andalan Tottenham Hotspur tidak berarti bahwa Harry Kane adalah seorang Superman.
Tidak dipungkiri bahwa Harry Kane merupakan penyumbang gol utama Tottenham Hotspur dalam empat musim terakhir.
Selalu cetak lebih dari 25 gol per musim, Harry Kane sukses menyabet dua gelar top scorer Liga Inggris musim 2015-2016 dan semusim berselang.
Mumpuninya penampilan Kane di depan gawang membuat Tottenham Hotspur terus menurunkan Harry Kane di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.
Baca Juga:
Untuk menyelidiki fenomena itu, Pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, ditanya apa Kane punya tingkat kebugaran tertinggi di antara seluruh pemain Spurs? Atau karena dia memang punya peran yang ada di level berbeda dibandingkan rekan setimnya?
Mauricio Pochettino kemudian menjabarkan alasannya untuk menjawab hal tersebut.
"Keputusan untuk memainkannya didasari oleh banyak alasan. Namun, pada waktu berbeda, beberapa pemain ada di kondisi yang lebih baik daripada pemain lainnya," ucap Pochettino, dilansir BolaSport.com dari laman Football London.
"Pemain yang baru sembuh dari cedera mungkin tidak bisa bermain dalam dua atau tiga laga secara beruntun," tuturnya menjelaskan.
Kendati menyatakan bahwa Kane berada dalam kondisi prima, Pocchetino sadar bahwa Kane tetaplah manusia biasa dan bukan seperti superman.
Sehingga, adakalanya pemain berpostur 188 sentimeter tersebut tidak dimainkan untuk beristirahat secara penuh.
"Harry Kane melakukan tugasnya dengan baik musim ini, saya harap ia terus demikian. Istirahat dengan sedikit bekerja akan memberinya kekuatan penuh untuk bermain," tutur Pochettino.
"Namun, kami juga berpikir, mungkin pada beberapa laga kami harus membuatnya rehat. Tentunya," katanya lagi.